Ikuti Kami Di Medsos

Sejarah

Wahyu Pertama Nabi Muhammad saw

Menginjak usia 40 tahun, Muhammad saw diangkat sebagai nabi. Suatu hari, ketika beliau sedang melakukan ibadah di gua Hira, datanglah Malaikat Jibril as membawa wahyu Allah dan menyapanya, “Iqra!”

“Bacaralah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari gumpalan darah. Bacalah bersama Tuhanmu yang Mahamulia. Dia-lah yang mengajarkan ilmu dengan pena. Dia-lah yang telah mengajarkan manusia akan segala yang tidak diketahuinya.”

Sejak itu, Nabi Muhammad saw terpilih untuk menjadi risalah Allah sebagai Rasulullah saw di tengah umat manusia di seluruh dunia.

Di awal kenabian, Nabi Muhammad saw berdakwah secara rahasia.  Pada saat itu, hanya beberapa orang yang mau menerima Islam. Orang pertama yang mengakui Muhammad saw sebagai rasulullah ialah istri beliau, Sayyidah Khadijah as, kemudian sepupunya Imam Ali bin Abi Thalib as.

Tugas dakwah penuh resiko dan bahaya. Sebab, para pemuka kabilah telah sekian lama larut dalam kenikmatan berupa kedudukan dan menjadikan orang-orang sebagai budak mereka.

Mereka kuatir dakwah Rasulullah saw. akan meenghancurkan kekuasaan mereka. Selain itu, tugas dakwah menemui kesulitan dalam pelaksanaan, lantaran berhala itu telah lama dijadikan tuhan oleh mereka.

Masyarakat yang sebelumnya menghormati dan santun terhadap Nabi saw, kini berbalik membenci dan memusuhi dakwah beliau dengan harta. Namun usaha mereka gagal total.

Kemudian, permusuhan mereka berlanjut dengan menyiksa dan menjarah harta milik Nabi saw. Namun, usaha mereka ini pun tidak berhasil untuk menahan laju dakwah suci beliau.

Mereka meningkatkan permusuhannya dan mengusir beliau beserta keluarga dan para sahabatnya dari Makkah, lalu mengurungnya di lembah Abu Thalib, hingga sebagian mereka yang bersama Rasul saw di dalamnya gugur akibat kelaparan.

Mereka lalu memutuskan untuk membunuh Rasulullah saw. Untuk itu, mereka memilih pemuda terkuat dari kalangan keluarga dan suku mereka dengan memberikan upah besar kepada siapa saja yang berhasil membunuh beliau. Mereka memutuskan untuk menyergap kediaman Nabi saw pada malam hari (namun lagi-lagi gagal berkat keberanian Imam Ali bin Abi Thalib  as dan kejeniusan ayahnya, yaitu Abu Thalib ra–peny).

Majma Jahani Ahlul Bait, Seri Manusia-manusia Suci, Nabi Muhammad saw

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *