Sejarah
Utus Nabi-Nya, Allah Perbarui Agama Islam
Allah Swt memperbaharui agama Islam dengan mengutus seorang nabi baru dan menghapus sebagian syiar dan ritual yang telah mengalami distorsi. Ketika Allah Swt mengutus nabi terakhir-Nya, Nabi Muhammad saw bersama al-Quran, di dalamnya Dia menurunkan fondasi Islam yang terdiri dari akidah dan hukum yang maktub dalam ayat yang jelas. Dia mewahyukan kepada beliau penjabaran atas segala yang telah diturunkan-Nya dalam al-Quran, supaya beliau menjelaskan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan untuk mereka.
Allah Swt berfirman: Dan Kami turunkan kepadamu al-Quran agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan. (QS. an-Nahl: 44)
Lalu, Nabi saw mengajarkan kepada mereka syariat Islam, tatacara salat dan jumlah rakaatnya, larangan puasa dan syarat-syaratnya, thawaf dan jumlah putarannya, serta permulaan dan akhirnya, serta hukum lainnya, baik yang wajib, sunah, maupun haram. Dengan demikian, terbentuklah sunah Nabi saw di kalangan muslimin. Demikianlah Allah Swt merealisasikan Islam dalam sunah Nabi-Nya dan memerintahkan umat manusia mengikuti beliau.
Allah Swt Berfirman: Sungguh dalam diri Rasulullah terdapat teladan yang baik bagimu. (QS. al-Ahzab: 21)
Dalam syariat Islam, seluruh surah dan hadis Nabi saw dinamakan ‘sunah’. Dan Allah Swt serta Nabi-Nya telah memerintahkan kita mengikuti sunah tersebut.
Demikianlah Allah Swt menyempurnakan penyampaian Islam kepada kita dalam al-Quran dan sunah Nabi. Dan Nabi saw wafat setelah memberitahukan dan memperingatkan umat ini bahwa akan menimpa mereka apa yang pernah menimpa umat terdahulu, tak kurang sedikit pun. Sehingga, seandainya salah seorang dari umat terdahulu memasuki lubang biawak, niscaya salah seorang dari umat ini akan memasukinya pula.
Sayyid Murtadha Askari, Syiah dan Ahli Sunnah