Sejarah
Taklid Buta, Tantangan Dakwah Para Nabi
Taklid Buta, Tantangan Dakwah Para Nabi
Taklid pada nenek moyang dan orang-orang terdahulu terus-menerus menjadi penghalang utama di hadapan dakwah para nabi. Ketika para nabi menyeru umatnya masing-masing pada agama dan tauhid, mereka pun menjawabnya dengan perkataan berikut, di mana Allah Swt befirman:
Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata, “Kami mendapati nenek moyang kami melakukan yang demikian, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya.” Katakanlah, “Sesungguhnya Allah tidak pernah menyuruh berbuat keji. Mengapa kamu membicarakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui?” (QS. al-A’raf: 28)
Baca juga : Momen Imam Ali Zainal Abidin Dicemooh
Penyebab sebenarnya dari penolakan mereka terhadap seruan para nabi adalah kebiasaan menyembah berhala-berhala sebagaimana dilakukan nenek moyang mereka serta taklid buta kepada para pembaharu dan para nabi. Maka, penolakan kaum musyrik kepada Rasulullah saw ketika diseru kepada agama Islam dan menyembah Allah Swt yang Esa, tidak lebih dari rasa heran terhadap ajakan Rasulullah saw kepada Islam yang bertolak belakang dengan tradisi-tradisi yang mereka ikut secara membabi buta selama ini.
Penolakan mereka hanyalah kepengikutan buta terhadap nenek-moyang yang menyembah berhala-berlaha yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri, dan mereka pun memakannya kembali saat merasakan lapar.
Ayatullah Uzhma Syaikh Makarim Syirazi, Perumpamaan dalam al-Quran
Baca juga Kelahiran Sang Syahid Karbala