Kisah Para Nabi
Sifat-Sifat Rasul
Sifat-Sifat Rasul
Rasul adalah insan yang diutus Allah Swt kepada manusia, dari Tuhan untuk ciptaan-Nya. Allah Swt tidak akan mengutus seorang rasul pun kecuali jika pada diri insan tersebut terkumpul beberapa sifat berikut:
- Ia harus berakal sempurna dan pandai, sebab harus memahami segala yang didengarkan dan dapat mengungkapkannya secara benar. Insan tersebut harus mampu memahami masalah dengan cepat walaupun itu samar. Ia tidak boleh kuatir dan ragu-ragu dalam segala tindakannya.
- Ia harus berjiwa besar, perilakunya selalu menuju pada yang lebih tinggi dan lebih utama.
- Ia harus sehat jasmani dan terbebas dari penyakit-penyakit yang berbahaya seperti kusta dan lain-lain.
- Ia harus dapat dipercaya, terhindar dari sifat kasar dan keras. Ia harus terbebas dari orangtua yang bermoral rendah. Ia harus terhindar dari setiap yang akan mengotori nama baik dan riwayat hidupnya. Semuanya itu dimaksudkan agar jiwa sehatnya tidak lenyap. Jika tidak demikian, maka tujuan yang diharapkan dari fungsi diutusnya tidak akan tercapai. Ia berfungsi sebagai manusia yang membawa umat pada kebenaran dan menghindarkan mereka dari kebatilan.
- Ia harus seorang pemberani namun tidak membuat orang lain takut, bukan penakut dan tidak melepaskan diri dari kebenaran dan keadilan meskipun dalam keadaan terdesak, atau sedang ditimpa bencana serta cobaan. Sebab, jika tidak, maka tak akan sesuai dengan akidah dan prinsip. Ia harus menjadi orang mulia dan berpengaruh meskipun hidup miskin.
- Ia harus figur yang zahid, membuang kejahatan dari kecenderungan hawa nafsu, karena hawa nafsu itu berada di antara seseorang, akal, dan agamanya.
- Ia harus figur yang baligh (jelas berbicara), sehingga dapat menyampaikan segala yang diinginkan dengan keterangan yang paling sempurna dan paling jelas. Sebab, yang demikian itu sangat mendukung dalam mempengaruhi dan memberi kabar gembira kepada umat manusia.
- Ia harus terjaga dari kemungkinan berbuat dosa, kesalahan, atau lupa dalam menyampaikan hukum. Karena ia diutus dengan tujuan untuk menunjukkan manusia pada kebenaran dan mencegah mereka dari kebatilan.
Baca juga : Awal Rumah Tangga Imam Ali dan Sayyidah Fathimah
Dari semua sifat di atas, jelaslah bahwa seorang nabi itu manusia biasa layaknya manusia lain. ia tidak berbeda dalam segala hal dengan orang lain. Perbedaannya hanyalah, bahwa nabi itu manusia sempurna yang diistimewakan Allah Swt dengan memberikannya wahyu dan risalah.
Allah Swt berfirman: Katakanlah (Muhammad), “Aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu tetaplah kamu (beribadah) kepada-Nya dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Dan celakalah bagi orang-orang yang mempersekutukan-(Nya).” (QS. Fussilat: 6)
Muhamamd Jawad Mughniyah, Nubuwwah antara Doktrin dan Akal
Baca juga : Detik-detik Pernikahan Imam Ali dan Sayyidah Fathimah