Kisah
Sayyidah Zainab sebagai Utusan Perlawanan Imam Husain
Ahlulbait Indonesia – Di tengah puncak kesedihannya akibat tragedi Karbala, Sayyidah Zainab a.s. tetap menunjukkan keteguhan luar biasa. Ketika musuh menyerang tenda-tenda yang dihuni oleh wanita dan anak-anak, beliau tampil sebagai pelindung utama. Dengan keberanian dan kepekaannya, Sayyidah Zainab a.s. memastikan bahwa tidak ada anak yang hilang atau diserang. Ia dengan sigap mengorganisasi dan menjaga keselamatan keluarga yang tersisa, menunjukkan tanggung jawabnya sebagai pemimpin dalam situasi kritis tersebut.
Setelah peristiwa Karbala, Sayyidah Zainab a.s. tidak berhenti pada perannya sebagai pelindung fisik keluarga. Di Madinah, beliau menjadi seorang pendidik dan ulama yang memanfaatkan ilmunya untuk membimbing umat. Dalam pertemuan-pertemuan yang diadakannya, ia mengajarkan tafsir Al-Qur’an, Hadis, Fikih, dan Ilmu-ilmu lainnya. Tujuannya adalah memperkuat keimanan, ketakwaan, dan nilai-nilai kemanusiaan di tengah masyarakat. Peran ini membuat Sayyidah Zainab a.s. tidak hanya menjadi simbol keberanian, tetapi juga teladan intelektual dan spiritual.
Baca juga : Sayyidah Zainab: Simbol Keberanian dan Ketegaran
Sebagai penerus perjuangan Imam Husain a.s., Sayyidah Zainab a.s. mengemban tugas besar untuk melanjutkan misi saudaranya. Dalam situasi yang penuh tekanan dan ancaman, ia membela Imam Ali Zainal Abidin a.s., keponakannya yang saat itu menjadi Imam penerus, serta anggota keluarga lainnya. Melalui keberanian dan ketegarannya, beliau melindungi kehormatan keluarga Rasulullah dan menyampaikan pesan penting dari peristiwa Karbala kepada umat Islam. Perjuangannya yang luar biasa menjadikannya sosok yang dikenang sepanjang sejarah Islam sebagai simbol ketegaran dan pengorbanan.
Keagungan Sayyidah Zainab a.s. ini digambarkan oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam, Imam Ali Khamenei, yang menyatakan sebagai berikut:
“Zainab Kubra adalah wanita agung. Apa yang membuat wanita agung ini begitu dihormati oleh bangsa Muslim? Apakah semata-mata karena beliau adalah putri Ali bin Abi Thalib atau saudara perempuan Husain bin Ali dan Hasan bin Ali? Hubungan darah saja tidak cukup untuk menciptakan keagungan seperti itu. Semua Imam kami memiliki anak perempuan, ibu, dan saudara perempuan. Namun, siapa yang setara dengan Zainab Kubra? Nilai dan kebesaran Zainab Kubra terletak pada kedudukannya sebagai sosok yang menjalankan tugas kemanusiaan dan Islam yang agung berdasarkan kehendak Ilahi. Setiap tindakan, keputusan, dan langkahnya mencerminkan keagungan tersebut.”
(Sumber: Parstoday)
Baca juga : Imam Ali Menjelaskan Diri dan Jiwanya