Sejarah
Salat Jumat Bersejarah di Iran
Salat Jumat Bersejarah di Iran
Sejak kemenangan revolusi Islam, khutbah yang disampaikan di mimbar salat Jumat selalu membuat gusar dan resah musuh-musuh Islam dan revolusi.
Pada masa itu (pada dekade 1980-an), saat imam Jumat tengah menyampaikat khutbahnya, jet-jet tempur rezim Baath Irak menghujani lokasi salat Jumat dengan berbagai macam bom. Ledakan yang ditimbulkan oleh serangan itu mengguncang lokasi dan mengakibatkan beberapa orang gugur syahid dan puluhan luka-luka.
Namun tak satu pun jamaah salat yang melarikan diri. Khatib Jumat saat itu tak lain adalah Ayatullah Ali Khamenei yang tetap menyampaikan khutbah Jumat dengan berapi-api.
Baca juga : Shalat Jumat Pertama dalam Islam
Tak ada perubahan dalam nada dan suara beliau. Setelah khutbah, salat Jumat pun diselenggarakan dengan khusuk dan tenang serta penuh arti penghambaan kepada Allah Swt. Pemandangan tersebut mengundang decak kagum kawan dan lawan.
Mengomentari peristiwa tersebut, Imam Khomeini mengatakan, “Saya tidak akan pernah melupakan pemandangan salat Jumat saat itu yang diselenggarakan dengan penuh khidmat dan kebesaran. Saya memperhatikan dengan cermat apa yang terjadi di tengah jamaah salat.”
“Tidak ada seorang pun yang merasa gentar menghadapi suasana saat itu. Imam Jumat dengan tetap lantang menyampaikan khutbahnya. Jamaah salat mendengarkan khutbah dengan khusuk dan berseru, kami datang menyambuh syahadah.”
Humaniora Press, Fatwa-Fatwa Sayyid Ali Khamenei terhadap AS, Israel, dan sekutunya
Baca juga : Membaca Peninggalan Imam Ja’far