Ikuti Kami Di Medsos

Sejarah

Rasulullah Menghadap ke Haribaan Ilahi

Rasulullah Menghadap ke Haribaan Ilahi

Rasulullah Menghadap ke Haribaan Ilahi

Kini tiba saatnya manifestasi kelembutan Ilahi itu harus berangkat ke langit nan tinggi. Kini tiba saatnya cahaya yang menerangi alam semesta ini harus pindah ke haribaan suci Ilahi. Malaikat maut telah mendekat menghampirinya untuk menerima ruh yang agung itu.

Pada saat itu, Rasulullah saw menoleh ke arah washi dan pintu kota ilmunya. Rasulullah saw bersabda, “Letakkanlah kepalaku di atas pangkuanmu. Utusan Allah telah tiba. Apabila ruhku telah keluar, maka raih ruh itu dan usaplah wajahmu dengannya. Kemudian hadapkanlah aku ke arah kiblat, uruslah jenazahku, dan salatilah aku. Engkaulah orang pertama yang menyalatiku. Janganlah engkau tinggalkan aku hingga engkau kuburkan aku di dalam tanah, dan mintalah bantuan kepada Allah.”

Baca juga : Imam Ali Zainal Abidin dan Hak Puasa

Imam Ali as segera meraih kepala suci Rasulullah saw dan meletakkannya di atas pangkuan beliau. Lalu Imam Ali as meletakkan tangan kanannya di bawah dagunya. Tidak lama kemudian, ruh Rasulullah saw yang agung pun bertolak. Imam Ali mengusap wajahnya dengan ruhnya itu.

Bumi berguncang dan cahaya langit meredup. Oh, betapa hari-hari yang panjang ini penuh dengan kesedihan, hari yang gelap gulita tiada tandingannya. Telah sirna mimpi-mimpi kaum muslimin. Kaum wanita Madinah pun keluar sambil menampar-nampar pipi mereka. Suara duka dan kesedihan mereka terdengar nyaring.

Bagir Syarif Qurasyi, Riwayat Hidup Para Imam Suci Ahlul Bait as

Baca juga : Imam Mahdi, Pusaka Penantian

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *