Sejarah
Piagam Madinah (2/2)
Rasulullah saw menampakkan niat yang baik di hadapan orang-orang lain dan mengajak mereka semua kepada Islam dan keamanan. Akhirnya, ditulislah perjanjian atau piagam perdamaian antara kaum muslim dan kaum Yahudi untuk membangun suatu pemerintahan yang sentralitasnya berada di tangan Rasulullah saw.
Yang di dalamnya semua anggota masyarakat memperoleh hak-hak kemanusiaannya secara sama. Dapat dikatakan bahwa lembaran piagam tersebut seperti konstitusi pertama untuk membangun pemerintahan islami yang beradab di masyarakat Madinah yang akan bertitik tolak menjadi masyarakat Arab lalu menjadi masyarakat internasional, di mana ia menerima sistem Islam yang baru.
Bagian yang terpenting dari apa yang terkandung dalam piagam tersebut adalah:
- Mendeklarasikan keberadaan masyarakat muslim dan menjadikan individu muslim merasa memiliki kekuatan akibat afiliasinya dengan masyarakat tersebut.
- Dalam rangka meringankan beban negara, dengan menyertakannya dalam sebagian aktivitas sosial dan meminta bantuannya dalam menyelesaikan sejumlah masalah.
- Menegaskan pentingnya kebebasan akidah dengan mengizinkan kaum Yahudi untuk tetap menganut keyakinan mereka dan menjalankan praktik ibadah mereka dan menganggap mereka sebagai penduduk sipil yang tinggal di pemeritahan Islam yang baru.
- Mengukuhkan pilar-pilar keamanan di Madinah dengan menjadikannya sebagai tempat suci yang aman yang tidak diperkenankan peperangan di dalamnya.
- Menstabilkan kekuasaan negara dan pemerintahan Islam dan memercayakan keputusan akhir dalam berbagai persengketaan kepada kepemimpinan islami yang terwujud pada pribadi Rasulullah saw.
- Memperluas ruang lingkup masyarakat politis, dengan pertimbangan bahwa kaum muslim dan kaum Yahudi saling hidup berdampingan di dalam sistem politik yang sama, di mana mereka akan membela sistem tersebut.
- Menganjurkan untuk menyebarkan semangat tolong menolong di antara anggota masyarakat muslim, sehingga berbagai krisis yang menimpanya dapat terselesaikan.
Sayid Mundzir Hakim, 14 Teladan Abadi: Muhammad Rasulullah saw, Sang Adiinsan