Sejarah
Mengenang Munajat dan Surat Wasiat Kepergian Imam Khomeini
Mengenang Munajat dan Surat Wasiat Kepergian Imam Khomeini
Pembacaan Surat Wasiat Imam Khomeini qs;
“Dengan jiwa tenang dan hati penuh keyakinan, dengan ruh bahagia dan lubuk hati penuh harapan, saya mohon pamit dari hadapan saudara dan saudari semua. Saya akan melanjutkan perjalanan menuju tempat yang kekal, dan saya sangat membutuhkan doa kalian.”
“Saya memohon kepada Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, agar menerima pengabdian yang sedikit dan amal perbuatan yang serba kekurangan. Ya Allah, kami adalah hamba-hamba-Mu yang lemah, kami adalah hamba-hama yang tidak memiliki apa-apa.”
Baca juga : Kisah Hikmah Nabi Isa Bin Maryam a.s. Part I
“Kami bukan apa-apa, hanya Engkaulah keberadaan sejati. Jika kami melakukan kesalahan, itu dikarenakan kebodohan kami, maafkanlah kami, Kami bukanlah apa-apa. Jika kalian ada yang berpikir bahwa kita adalah keberadaan sejati, ketahuilah itu salah, diri kita tidak berarti apa-apa.”
“Mereka yang meneriakan pujian, ‘Khomeini fulan..’ itu adalah kata-kata tidak berarti. ‘Khomeini tidak melakukan apa-apa.’ Imam sering mengulang kata-kata ini dari lisannya. Beliau yakin semuanya dari Allah Swt, beliau telah melebur dalam kehendak-Nya, dan telah melebur dalam hukum-Nya.”
Imam Khomeini & Rahbar
Disadur dari Youtube MaulaTV
Baca juga : Perang Khaibar
https://www.youtube.com/watch?v=JRcgSxIcRAQ&ab_channel=MaulaTVChannel