Sejarah
Mengapa Metode Perjuangan Imam Hasan dan Imam Husain Berbeda? (2/2)
Dalam setiap apa yang diperbuatnya, Muawiyah memakai topeng kesalehan. Ia juga memperlihatkan sikap penyabar dan kelemah-lembutan demi mendapat simpati masyarakat. Ia bahkan menanggapi hinaan dan cercaan yang dilontarkan kepadanya dengan humor dan berlagak murah hati.
Ia memamerkan penghormatan lahiriah palsu terhadap Imam Hasan as dan Imam Husain as serta mengirimkan keduanya pelbagai hadiah mahal. Akan tetapi, ia juga mengirimkan dengan tebuka bahwa barangsiapa yang meriwayatkan sebuah hadis yang memuji keutamaan Ahlulbait, maka ia akan menanggung resiko kehilangan harta atau nyawanya. Sebaliknya, barangsiapa meriwayatkan hadis yang memuji para sahabat Nabi saw, akan mendapat hadiah. Muawiyah memerintahkan khatib-khatib untuk mengutuk Imam Ali as dan memerintahkan pembunuhan terhadap para pengikutnya di mana pun ditemukan. Perintah ini dilaksanakan dengan nafsu sedemikian rupa sampai-sampai banyak musuh Imam Ali as sendiri yang dibunuh Muawiyah hanya karena dituduh bersimpati pada Imam Ali as.
Apa yang diuraikan di atas membuat jelas bahwa bagi Imam Hasan as, memimpin pemberontakan terhadap Muawiyah hanya akan merugikan Islam. Pemberontakan seperti itu hanya akan berakibat tumpahnya darah beliau dan para pengikut beliau secara sia-sia. Bahkan dapat dibayangkan bahwa Muawiyah akan menyewa orang-orang yang berhubungan dengan beliau untuk membunuh beliau dan kemudian memperlihatkan sikap berkabung demi mendinginkan emosi masyarakat. Kemudian ia akan memerintahkan pembunuhan besar-besaran terhadap orang-orang Syiah dengan alasan balas dendam atas kematian beliau, seperti yang dilakukannya dalam kasus Utsman bin Affan.
Sebaliknya, gaya politik Yazid sama sekali tidak mirip ayahnya. Ia seorang pemuda sombong, yang tidak mengenal logika lain kecuali kekuatan, dan tak pernah mempertimbangkan pandangan masyarakat.
Pada tahun pertama kekuasannya, ia membunuh banyak keturunan Nabi saw. Tahun kedua, ia menjarah Madinah dan membiarkan serdadu-serdadunya melakukan pembunuhan dan perampokan di kota tersebut selama tiga hari. Tahun ketiga, ia merusak Kabah.
Dengan demikian, kebangkitan Imam Husain as memperoleh simpati masyarakat yang mendalam dan terang-terangan, yang mula-mula mengambil bentuk pergolakan-pergolakan berdarah dan selanjutnya membawa sejumlah besar Muslimin berbuat sesuai kecintaan fitriah mereka terhadap kebenaran. Itulah sebabnya Muawiyah telah melarang Yazid bertindak menekan Imam Husain as. Namun, mana bisa kesombongan dan kemabukan Yazid menyadarkannya untuk bertindak sesuai kepentingan dan kebaikannya sendiri?
Alamah Sayyid Husain Thabathaba’i, Inilah Islam