Sejarah
Manajemen Krisis Sayyidah Zainab
Manajemen Krisis Sayyidah Zainab
Saat mendengar umpatan Yazid, Sayidah Zainab Kubro as menunjukkan keberaniannya. Beliau mengatakan, “Aku melihatmu sangat kecil untuk menjadi lawan bicaraku. Tapi saya tidak dapat menolak kenyataan bahwa masyarakat telah melenceng dari kebenaran dan memberikanmu kekuasaan. Dengan kekuasaan ini, engkau mendapat kesempatan untuk menggugursyahidkan putra Nabi Allah. Begitu juga engkau berkesempatan menjadikan keluarganya sebagai tawanan dan mendudukkannya di majelis ini.”
Baca juga : Tiada Tempat Berlindung dan Penolong
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menilai pribadi Sayidah Zainab as sangat agung dan tepat dalam melakukan manajemen krisis. Beliau berkata, “Nilai dan keagungan Sayidah Zainab Kubra dikarenakan sikap dan gerakan agung kemanusiaan yang dilakukan berdasarkan kewajiban Ilahi. Perbuatan dan bentuk gerakannya yang memberikan keagungan kepada pribadinya. Beliau bukan perempuan yang tidak memiliki ilmu pengetahuan, bahkan Sayidah Zainab Kubra telah mencapai puncak keilmuan.
Ketika krisis tengah mencapai puncaknya, di mana orang terkuat pun tidak memahami apa yang harus dilakukan, Sayidah Zainab Kubra as memahami apa yang harus dilakukan. Beliau mendukung imamnya dan mempersiapkan dirinya untuk syahid. Pasca kesyahidan Imam Husain as, ketika dunia dipenuhi kezaliman dan jiwa manusia dalam kegelapan, perempuan agung ini bak cahaya yang bersinar terang. Sayidah Zainab as telah sampai pada derajat, di mana hanya manusia-manusia agung dalam sejarah kemanusiaan, yakni para nabi, yang telah sampai ke sana.”
IRIB Indonesia
Baca juga : Hikmah dan Kehidupan Imam Muhammad Baqir