Sejarah
Khutbah Terakhir Rasulullah tentang Ahlulbait
Khutbah Terakhir Rasulullah tentang Ahlulbait
Pada saat benteng-benteng keberhalaan runtuh akibat gencarnya dakwah Islam di Jazirah Arab, dan setan kehilangan harapan untuk disembah lagi, maka Rasulullah saw menyampaikan khutbahnya yang terakhir,
“Ingatlah, sesungguhnya aku telah meninggalkan untuk kalian sesuatu yang, bila kalian berpegang teguh kepadanya, kalian tidak akan tersesat selamanya sesudahku, yaitu Kitabullah dan keturunanku (Ahlulbait).”
Baca juga : Imam Ali Zainal Abidin dan Hak Puasa
Wasiat ini bersifat umum dan berlaku sepanjang masa untuk semua generasi umat manusia. Kaum muslimin menerima wasiat ini dengan penuh semangat dan kecintaan. Ia menjadi pelepas dahaga, penerang kegelapan, dan pembina watak, serta membuat orang-orang yang menentang pun rela menerimanya, baik yang paham maupun tidak, bahkan orang-orang yang hidup setelah itu.
Sejumlah besar orang berhimpun di seputar wasiat itu. Mereka tak memiliki motif duniawi, jiwa yang kotor, dan ambisi-ambisi politik. Inilah target Rasulullah saw dan target itu memang tercapai. Beliau memerintah, dan perintahnya ditaati. Beliau berwasiat dan wasiatnya senantiasa membawa kesuksesan dan kebahagiaan. Sebab, beliau selalu berpesan kepada kita untuk tidak menyambut seruan kecuali yang membawa pada kesejahteraan dan kemaslahatan.
Dr. Musa Subaiti, Akhlak Keluarga Muhammad saw
Baca juga : Imam Mahdi, Pusaka Penantian