Ikuti Kami Di Medsos

Sejarah

Kepiawaian Menggunakan Media, Jalan Revolusi Imam Khomeini

Di Irak, Imam Khomeini disambut sebagai pahlawan Irak. Di dunia Arab, tulisan-tulisan dan pidato-pidato Imam Khomeini amat dihormati. Kaset-kasetnya tidak hanya dikirim ke Iran tapi juga ke Libya, Libanon, dan sebagainya. Biasanya, kaset Imam Khomeini selalu merekam komentarnya mengenai kejadian yang sedang hangat di Iran. Di situ, beliau selalu berpihak pada rakyat dan memotivasi untuk bangkit. Setelah Baktiar memberikan kebebasan pers untuk menulis apa saja tentang Imam Khomeini, peran kaset mulai mundur. Namun sebelumnya, melalui radio Moskow dan BBC mereka dapat mendengarkan ucapan Imam Khomeini.

Kepiawaiannya menggunakan media kembali terbukti saat membuat radio/televisi saat kembali ke Iran, sebelum Baktiar jatuh. Melalui media ini, Imam menyemangati rakyat untuk bangkit, dan berhasil. Selama memimpin perjuangan melawan Syah, Imam Khomeini didampingi asisten yang jumlahnya cukup banyak. Di sana mereka membacakan pernyataan pers, mencatat yang hadir, mengatur pembuatan janji, mengirimkan surat, dan membuat siaran pers. Dus membuat senjata paling ampuh; merekam pidato-pidatonya, yang langsung dibuat saat terjadi kerusuhan atau protes masyarakat Iran melawan Syah.

Pembuatan kaset, hasil teknologi modern, dimulai saat beliau berada di pengasingan di Najaf. Dari situ, melewati padang pasir, kaset-kasetnya diselundupkan ke sejumlah masjid untuk diputar di tengah para pengikut beliau. Sejak beliau tiba di Neauphlele Chateau, pembuatan kaset makin gencar.

Di depan rumahnya, sebuah rumah lain di seberang jalan, dijadikan Markas Besar. Di sana terdapat dua mesin perekam kaset yang bekerja tiada henti sepanjang hari, memperbanyak pidato-pidatonya. Anak-anak muda operatornya.

Di Paris, suara Imam Khomeini mula-mula direkam lewat mikrofon. Namun pada bulan Januari, boleh dibilang suaranya langsung dikirim melalui telepon dan diperbanyak di Teheran. Lalu dibagi-bagikan para ulama. Bahkan, para penjual rokok ikut menjualnya secara sembunyi-sembunyi. Ketika Syah pergi dari negerinya, kaset Imam Khomeini dijual bebas dan terang-terangan, yang tentu saja laris manis.

Kaset Imam Khomeini berisi suara beliau yang terang-terangan menentang Syah dan rezimnya.  Sebelumnya memang banyak oposisi di Iran. Tapi mereka selalu sembunyi-sembunyi dan menghindar dari mengritik Syah secara terbuka. Keberanian Imam Khomeini ini, dan kecepatannya dalam berkomentar berhasil membakar hati rakyat Iran agar berani melawan Syah. Perkataan “Republik Islam” dikenal di Iran berkatkaset Imam Khomeini.

Penghancuran Syah, rezimnya, dan pengaruh asing di Iran sudah menjadi tema favorit Imam Khomeini sejak muda. Nama Imam Khomeini mulai menggema di seluruh Iran sejak awal Juni 1978, saat  beliau menyerukan mogok massal. Seruan ini tidak begitu diikuti di Teheran. Tapi di provinsi-provinsi lain, gerakan Islam jauh lebih kuat. Seruan ini mendapat sambutan luar biasa. Di Teheran sendiri, tentara menangkap 800 mahasiswa Universitas Teheran karena mengikuti seruan Imam Khomeini.

Pada 18 Juni, untuk pertama kalinya Imam Khomeini mengajak rakyat Iran menggulingkan Syah Pahievi dari tahtanya. Suasana kian genting dan meluas, terutama di bulan Juli dan Agustus, berpusat di Mashad, Shiraz, dan Teheran.

Bersambung…..

*Disarikan dan disunting dari Nasir Tamara, Revolusi Iran

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *