Ikuti Kami Di Medsos

Sejarah

Jadi Tawanan Pasca Imam Husain Gugur Syahid

Jadi Tawanan Pasca Imam Husain Gugur Syahid

Jadi Tawanan Pasca Imam Husain Gugur Syahid

Segera setelah Imam Husain as gugur syahid, tentara Ibnu Ziyad menyerang kemah-kemah dan hendak membunuh Imam Ali Zainal Abidin as yang saat itu berumur 23 tahun. Namun sang bibi Sayyidah Zainab as, langsung berdiri menghadang mereka dengan penuh keberanian dan berkata, “Jika kalian hendak membunuhnya, maka bunuhlah aku terlebih dahulu.”

Akhirnya, mereka mengurungkan niat jahat itu, dan merantai tangan Imam serta menggiringnya ke Kufah bersama tawanan lain.

Tatkala mereka beristirahat, Sayyidah Zainab as dan Imam Zainal Abidin as serta para tawanan lainnya dengan penuh keberanian membongkar kekejaman Yazid, Ubaidillah Ibnu Ziyad, dan penghianatan warga Kufah yang hina.

Ketika rombongan tawanan itu tiba di Kufah, masyarakat berkerumun di sekitar mereka. Dalam rangka menunjukkan penentangan, Imam Ali Zainal Abidin as memilih diam sambil menperlihatkan kondisi dirinya yang dirantai, sedangkan darah mengalir dari sikunya.

Baca juga : Shalat Jumat Pertama dalam Islam

Di tengah mereka, beliau berpidato, “Wahai manusia, barangsiapa mengenalku, maka ia telah mengenalku, dan barangsiapa tidak mengenalku, maka ketahuilah aku adalah Ali bin Husain bin Abi Thalib.”

“Aku adalah putra yang diinjak kehormatannya, dirampas haknya, dirampok hartanya, dan ditawan keluarganya. Aku adalah putra yang ayahnya disembelih di sungai Furat. Aku adalah putra yang ayahnya dibunuh dalam keadaan sabar, dan cukuplah itu sebagai kebanggaan.”

“Wahai manusia, bersumpahlah demi Allah! Masihkah kalian ingat bagaimana kalian telah melayangkan surat dan undangan kepada ayahku lantas kalian sendiri mengkhianatinya. Kalian telah memberikan janji untuk berbaiat lalu kalian membunuhnya.”

“Sungguh, celakalah kalian karena perbuatan kalian sendiri! Bagaimana kalian akan berhadapan dengan datukku Rasulullah kelak? Tatkala ia berbicara, ‘Kalian bunuh keluargaku, kalian hancurkan kehormatanku, sungguh kalian tidak termasuk umatku.”

Sayyid Mahdi Ayatullahi, Imam Ali Zainal Abidin as: Keindahan Kaum Abid

Baca juga : Membaca Peninggalan Imam Ja’far

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *