Sejarah
Haji Wada (Haji Terakhir) dan Ahlulbait
Haji Wada (Haji Terakhir) dan Ahlulbait
Pada tahun ke-10 Hijriah, Rasulullah saw memutuskan untuk menunaikan faridhah (kewajiban) haji, pergi ke Mekah sehingga kemungkinan di sepanjang ibadah haji, tercipta momentum yang tepat untuk melantik Ali bin Abi Thalib as secara resmi sebagai imam dan wali atau washi sepeninggal beliau.
Beliau mengumumkan kepada kaum muslimin Madinah serta negeri-negeri Islam lainnya, “Aku akan pergi berhaji. Siapa saja yang mampu, hendaknya mengikuti perjalanan ini.”
Baca juga : Perang Khaibar
Setelah itu, mereka melakukan kurban dengan mencukur kepala atau taqshir. Mereka lalu keluar dari ihram dan dengan kadar yang wajib, bermalam di Mina dan bersiap diri untuk melaksanakan tawaf serta menunaikan kewajiban- kewajiban terakhir ibadah haji.
Dalam semua tahapan ini, mereka mendapatkan petunjuk nibniya dan fuquh Rasulullah saw. Di sepanjang ibadah haji ,Rasulullah saw berkali-kali membaca khutbah dan menyampaikan nasihat. Beliau menekankan tentang pemeliharaan persatuan dan pembelaan terhadap Islam.
Beliau juga menasihatkan soal penjagaan dan pengamalan al-Quran serta mengikuti itrah dan Ahlulbait.
Ibrahim Amini, Para Pemimpin Teladan
Baca juga : Biografi Singkat Sayidah Fatimah az-Zahra sa