Sejarah
Fathimah Ummu Abdillah, Ibunda Para Imam Maksum
Ummu Abdillah adalah putri tercinta Imam Hasan Mujtaba as yang menikah dengan Imam Ali Sajjad as. Demi menghormati ibunya dan agar anaknya dapat meniru ibunya, Imam Hasan as memberi nama putrinya Fathimah. Ia memiliki banyak julukan. Di antaranya, Ummu Hasan, Ummu Abdihi, dan Ummu Abdillah sebagai julukan paling terkenal. Demi kesucian dan kejujurannya, ia dikenal dengan julukan shiddiqah (wanita yang jujur).
Ia seorang wanita yang taat, terhormat, suci hati, pandai, saleh, zuhud, dan berbagai sifat mulia lain sebagaimana dilekatkan para Imam as kepadanya. Begitu mulianya maqam yang dimilikinya dampai-sampai Imam Shadiq as mengatakan, “Ia adalah wanita yang jujur dalam perkataan dan perbuatannya, dan tak seorang wanita pun yang mampu menandinginya.”
Dalam hadis lain, beliau berkata, “Beliau adalah wanita jujur yang tidak dapat dijumpai sepertinya dalam keturunan Imam Hasan as.”
Ummu Abdillah dikenal dengan doanya yang mustajab. Dalam hal ini, terdapat riwayat di mana Imam Baqir as mengatakan, “Suatu hari ibuku duduk di bawah sebuah tembok, kemudian tembok itu roboh. lbuku berkata, ‘Demi Musthafa, Tuhan tidak mengizinkanmu untuk jatuh menimpaku.’ Setelah itu, tembok tersebut kembali ke tempatnya seperti sedia kala, lalu ibuku berpindah dari tempatnya. Kemudian ayahku bersedekah atas kejadian itu sebanyak seratus dinar.’” (Biharul Anwar, jil. 46, hal. 215)
Ummu Abdillah mengikuti suaminya, Imam Sajjad as, sewaktu terjadi peristiwa pembantaian di Karbala. Ia bersama suami dan anaknya yang berumur empat tahun, Imam Baqir as, mengalami penyanderaan dengan seluruh derita dan kepahitannya. Penderitaannya kian bertambah manakala dua saudaranya yang lebih muda, Qosim (13 tahun) dan Abdullah (15 tahun) gugur sebagai syahid di Karbala.
Fathimah Ummu Abdillah adalah sosok istri yang sangat tepat bagi Imam Sajjad as. Beliau memiliki banyak sekali kelebihan lahir batin dibanding wanita lain di zamannya. Di antaranya, beliau adalah anak, istri, dan ibu dari Imam maksum as. Suami Ummu Abdillah adalah Imam Sajjad as yang telah menggabungkan dua arah imamah (Thabaqat lbnu Saad, jil. 5, hal. 156; Tarikh Ya’qubi, jil. 2, hal. 305). Karenanya muncullah sosok anak yang dapat meneruskan silsilah kepemimpinan, yang dikenal dengan julukan Baqir al-IImi (yang mendalam ilmunya). (al-Irsyad, jil. 2, hal. 154)
Dr. Babai Amuli, Kisah Pernikahan Rasul saw dan Ahlulbaitnya