Ikuti Kami Di Medsos

Sejarah

Bersama Kakek Nabi, Abdul Muthalib

Nabi Muhammad saw mampu merebut hati Abdul Muththalib. Bahkan kecintaan sang kakek terhadapnya tak dapat ditandingi oleh seorang pun dari anak-anak dan cucu-cucunya yang lain. Padahal mereka adalah para pemuka tanah Mekah.

Diriwayatkan bahwa suatu hari, Abdul Muththalib duduk-duduk di pelataran Kabah, di atas sehelai permadani yang terhampar untuknya. Di sekitarnya tampak para pembesat kaum Quraisy  dan anak-anaknya.

Namun, ketika melihat cucunya, Nabi Muhammad saw, Abdul Muththalib langsung memerintahkan para hadirin agar melapangkan jalan untuknya sehingga Nabi Muhammad saw dengan mudah melangkah maju menemuinya. Kemudian Abdul Muththalib mendudukan beliau di sebelahnya. (lih. al-Sirah al-Halabiyyah, jil. 1, hal. 105)

Perhatian khusus dari seorang penghulu kaum Quraisy itu kian mengukuhkan kedudukan Nabi Muhammad saw dalam relung jiwa kaum Quraisy. Di samping itu, sejak usia dini, Nabi Muhammad saw telah memiliki keagungan akhlak.

Sayid Mundzir Hakim, 14 Teladan Abadi; Muhammad Rasulullah, Sang Adiinsan

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *