Sejarah
Berjuang di Jalan Islam
Berjuang di Jalan Islam
Bersama bergulirnya hari dan berlalunya bulan, Allah Swt berkehendak untuk menuntut balas orang-orang yang dizalimi, yakni kaum muslimin yang dianiaya ketika berada di Mekah. Saat mana barang-barang mereka dijarah dan hak mereka dicerabut. Maka, terjadilah perang Badar dan Ammar termasuk pejuang yang pergi untuk menantang kafilah dagang Quraisy yang datang di negeri Syam.
Datanglah kemudian berita tentang kaum musyrikin di Mekah, yang telah menyiapkan pasukan di bawah pimpinan Abu Jahal dan sedang menuju Madinah. Rasulullah saw bermusyawarah dengan para sahabat. Musyawarah itu akhirnya memutuskan untuk menghadapi pasukan musyrikin. Beliau mengutus Ammar bin Yasir dan Abdullah bin Mas’ud untuk mengumpulkan informasi tentang jumlah pasukan dan persenjataanmya.
Baca juga : Perang Khaibar
Ammar bangkit dengan semangat menggebu-gebu. Ia sosok pemberani. Lalu ia mendekati pasukan kafir Mekah pada malam hari dan berkeliling di sekitar barak mereka untuk mengumpulkan informasi. Ammar dan Abdullah kembali menemui Rasulullah saw seraya berkata, “Mereka merasa panik dan ketakutan, kuda mereka meringkik, bahkan wajahnya dipukul oleh pemiliknya. Langit juga telah menghujani mereka.”
Informasi yang diberikan Ammar sangat terperinci. Ia memberitahukan keadaan mereka yang buruk, ketakutan yang menguasai, juga hujan deras yang mengguyur, serta kondisi tanah dan lumpur yang membatasi kemampuan mereka untuk berperang.
Di pagi hari, ketika terbangun, kaum musyrikin menemukan jejak aneh. Lalu, Mabnah bin Hajaj, seorang ahlli deteksi jejak, datang dan berseru, “Demi Lata dan Uzza, inilah jejak Ibnu Sumayyah (Ammar bin Yasir) dan Ibnu Ummu ‘Abd (Abdullah bin Mas’ud).”
Kamal Sayyid, Kisah-Kisah Terpuji
Baca juga : Biografi Singkat Sayidah Fatimah az-Zahra sa