14 Manusia Suci
Kepemimpinan dan Syahadah Imam Hasan
Hampir selama 30 tahun, Imam Hasan al-Mujtaba as bernaung di bawah didikan ayahnya. Hingga akhirnya pada tahun 40 Hijriah, ketika ayahnya gugur sebagai syahid mihrab akibat ditebas pedang beracun oleh orang terkutuk, Imam Hasan as menjabat imamah yang ditunjuk oleh Allah Swt.
Selama masa kepemimpinannya, beliau dihadapkan pada orang yang sangat memusuhi ayahnya, yaitu Muawiyah. Ia sangat berambisi meraih kekuasaan sehingga selalu menyerang Imam Hasan as dengan kekuatan pasukannya.
Sementara, dengan kelicikannya, mereka menjanjikan berbagai hadiah kepada para pengikut Imam Hasan as yang mau menjadi budak mereka. Akibat banyaknya pengkhianatan yang dilakukan pengikut Imam Hasan as sebagai akibat bujukan Muawiyah, akhirnya Imam Hasan as menerima tawaran damai dari Muawiyah.
Perdamaian bersyarat itu dimaksudkan agar tidak terjadi pertumpahan darah yang lebih banyak di tengah kaum muslimin. Namun, Muawiyah mengingkari perjanjian itu. Kejahatan semakin merajalela, khususnya terhadap keluarga Rasulullah saw dan orang-orang yang mencintai keluarga beliau.
Pada tahun 50 Hijriah, beliau dikhianati dan dibunuh dengan racun yang ditaruh dalam minuman beliau. Pada akhirnya, manusia agung, pribadi yang sangat dicintai Rasulullah saw, itu pun kini berpulang ke hadirat Ilahi.
Imam Hasan as telah tiada, pemakamannya pun digusur, namun perjuangan serta pengorbanan yang beliau berikan pada Islam akan tetap trrpatri dalam kalbu setiap orang yang mengaku dirinya sebagai pengikut dan pecinta Rasulullah saw dan Ahlulbaitnya.
Fatih Guyen, 560 Hadis dari 14 Manusia Suci