14 Manusia Suci
Imam Ja’far Shadiq Menghidupkan Ajaran Rasulullah
Imam Ja’far Shadiq Menghidupkan Ajaran Rasulullah
Cucu Rasulullah saw generasi kelima ini akan menghidupkan dan membangkitkan kembali ajaran-ajaran murni kakeknya. Hingga usia 12 tahun, Imam Ja’far Shadiq as diasuh oleh kakek beliau, Imam Zainal Abidin as, dan kemudian berada di bawah bimbingan ayah beliau, Imam Muhammad Baqir as selama 19 tahun berikutnya.
Periode Imam Ja’far Shadiq as merupakan era pemikiran dan munculnya berbagai aliran dan mazhab. Situasi ini telah menyulitkan masyarakat Islam untuk menemukan ajaran-ajaran Islam yang benar dan menyeret mereka kepada jalan sesat. Namun cahaya petunjuk Imam Ja’far Shadiq as yang terang benderang telah menyinari sudut-sudut kegelapan pikiran. Semua mazhab Islam sepakat bahwa beliau adalah pelopor dan terkemuka di berbagai ilmu seperti kalam, fikih, tafsir, akhlak dan berbagai bidang ilmu lainnya. Empat ribu orang dengan semua perbedaan yang mereka miliki, telah menimba ilmu kepada Imam Ja’far Shadiq as dan menulis berbagai karya.
Baca juga : Kelahiran Imam Ja’far Shadiq
Pada Pekan Persatuan Islam ini, alangkah baiknya kita menyinggung pesan-pesan penting dan berharga Imam Ja’far Shadiq as. Beliau menilai persatuan, konvergensi dan solidaritas di antara umat Islam sebagai prinsip terpenting Islam, terutama di masa beliau ketika berbagai aliran dan keyakinan menyimpang menyebar luas di kalangan masyarakat.
Imam Ja’far Shadiq as menyebut kaum muslimin sebagai saudara satu sama lainnya, dan mereka tidak boleh bersikap saling memusuhi. Dalam sebuah riwayat dari Imam Ja’far Shadiq as disebutkan bahwa “Seorang muslim adalah saudara Muslim lainnya. Seorang muslim adalah cermin dan panduan muslim lainnya. Seorang muslim tidak akan pernah mengkhianati, menipu dan menindas muslim lainnya, dan tidak berbohong kepadanya serta tidak mengghibahnya.” (Ushul Kafi, juz 2, hal. 166)
Alhasnain.org
Baca juga : Meneladani Sifat Rasulullah di Zaman Ini