14 Manusia Suci
Imam Ali Zainal Abidin dan Penguasa Saat itu
Imam Ali Zainal Abidin dan Penguasa Saat itu
Imam Ali Zainal Abidin as mengakui bahwa tanpa adanya dukungan masyarakat umum, kekuasaan tidak akan dapat banyak membantu dalam merombak kehidupan masyarakat Islam kala itu. Masyarakat umum juga harus tahu tujuan-tujuan negara, percaya penuh kepada teori-teorinya berkenaan pemerintahan dan membelanya lahir dan batin. Imam Ali Zainal Abidin as merasa harus menjelaskan semua itu kepada mereka sehingga mereka tetap tegar dalam menghadapi setiap gejolak yang terjadi.
Akan tetapi, beliau tidak memiliki semua itu, dan karena ketidaktahuan mereka beliau pernah mengeluh, “Ya Allah, dalam setiap problem yang terjadi, aku telah melihat kelemahanku, aku telah menyadari ketidakmampuanku untuk mencari bantuan masyarakat dalam menghadapi orang-orang yang memerangiku, dan kuakui kesendirianku dalam menghadapi banyaknya orang yang memusuhiku.”
Baca juga : Merindukan Syahadah
Secara global dapat dikatakan bahwa situasi sosial masyarakat yang dialami oleh setiap Imam maksum as pasti membatasi ruang gerak politiknya.
Secara global dapat dikatakan bahwa situasi, dengan adanya segala bentuk teror yang dilancarkan para musuh Islam demi menjauhkan mereka dari lingkaran pemerintahan, para Imam maksum as telah menjalankan segala tugas mereka dengan baik dalam menjaga risalah Islam dari terjerumus ke dalam jurang penyelewengan dari nilai-nilai murninya. Setiap kali mereka melihat penyelewengan beranjak makin parah, mereka selalu sigap mengambil sebuah solusi yang jitu.
Mahdi Alhusaini, Nurmadinah.com
Baca juga : Imam Ali Zainal Abidin, Penerus Risalah Asyura