Berita
Wisata Ontel Kota Tua
Bangunan-bangunan kuno yang masih kokoh berdiri di bilangan Kota Tua Jakarta menjadi objek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi, baik oleh wisatawan dalam maupun luar negeri.
Daerah dengan luas 1, 3 kilometer persegi ini, terletak di antara Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Berjarak 500 meter dari Stasiun Kota Jakarta membuat tempat ini mudah dijangkau oleh wisatawan.
Beragam hal ditawarkan kepada wisatawan di Kota Tua, mulai dari bangunan-bangunan bersejarah, seperti halnya balai kota bekas kantor gubernur jenderal VOC Belanda, Museum, Café dan juga wisata sepeda ontel.
Para pemilik sepeda tergabung dalam Paguyuban Wisata Ontel Kota Tua. Salah satunya adalah Alimudin (57 tahun). Bapak tua yang telah 11 tahun menjadi tukang ojek sepeda ini sudah 8 tahun bergabung dengan Paguyuban Wisata Ontel Kota Tua.
Dalam paguyuban ada beberapa aturan yang harus dipenuhi, salah satunya adalah soal seragam yang dipakai. Pada hari Senin sapai Kamis, anggota paguyuban mengenakan rompi warna coklat, sedangkan pada hari Jumat akan mengenakan baju Koko. Sabtu dan Minggu mereka berbaju ala Jawa yang bermotif garis-garis vertikal.
Suka Duka
Banyak suka dan duka yang dialami oleh Alimudin, mulai dari sepeda yang disewa ditinggalkan di tempat wisata yang lain hingga sepinya para penyewa sepeda di kala musim hujan, serta keamanan mereka kala di jalan raya. Sebab tak sedikit dari mereka yang mengalami penjambretan.
“Saya selalu ingatkan bagi para wisatawan yang diantar keliling dengan sepeda,” terang Alimudin. “Untuk tidak menaruh tasnya disamping tapi taruh di depan agar tidak dijambret orang,” lanjutnya.
Yang paling menyenangkan cerita Alimudin adalah saat libur sekolah atau pada hari Sabtu dan Minggu, saat para pengunjung sedang ramai-ramainya dan asal bukan saat musim hujan.
Selain itu, jalur wisata keliling Kota Tua yang menggunakan jalan raya dan tanpa ada jalur khusus untuk sepeda dikeluhkan oleh sejumlah penumpang dan juga anggota Paguyuban Ontel Kota Tua.
“Banyak wisatawan yang bertanya, kenapa tidak ada jalur sepeda sendiri seperti jalur Busway?” cerita Ali ketika ditanya wisatawan.
Dengan harga sewa Rp.20.000 per setengah jam, penyewa pada hari biasa dapat mencapai lebih dari 50 orang dan akan naik tiga kali lipat saat hari libur atau Sabtu dan Minggu.
Tak hanya untuk mengantarkan wisatawan atau disewakan untuk wisatawan berkeliling di sekitar Kota Tua tapi sepeda yang kebanyakan bergaya jadul atau kuno ini, juga biasa digunakan oleh wisatawan untuk berfoto. Bahkan para pemilik sepeda telah menyiapkan topi bulat layaknya pejabat VOC Belanda tempo dulu untuk digunakan berfoto.
So, tak ada salahnya jika sekali-sekali berwisata keliling Kota Tua dengan menggunakan sepeda layaknya di negara-negara Eropa atau juga bisa berfoto ria dengan gaya tempo dulu dengan sepeda jadul di depan bangunan-bangunan kuno. (Lutfi/Yudhi)