Artikel
Strategi Setan
Sejak awal penciptaan manusia, Adam sudah bertarung melawan iblis. Pertarungan ini tidak akan pernah berakhir sampai hari kiamat. Setelah Adam dan Hawa terusir dari surga, setan dikutuk dan dilaknat oleh Allah Ta’ala karena melanggar perintah-Nya. Setan dendam kepada manusia dan dia minta ditangguhkan umurnya agar dapat merayu, menipu dan menjerumuskan anak manusia menuju jalannya.
Allah berfirman dalam Surat al-Hijr, 15: 35-37
وَإِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ إِلَىٰ يَوْمِ الدِّينِ
“Dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat.” (QS. al-Hijr, 15: 35)
قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
“Berkata iblis, ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan.” (QS. al-Hijr, 15: 36)
قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ
“Allah berfirman, maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh.” (QS. al-Hijr, 15: 37)
Allah Ta’ala mengabulkan permintaan setan agar ditangguhkan dan dipanjangkan umurnya untuk menggoda manusia. Namun tipu daya dan godaan iblis tidak akan mempunyai efek bagi Mukmin yang ikhlas. Setan secara etimologis artinya jauh, maka setan adalah makhluk yang menjauhkan manusia dari kebenaran. Setan adalah sifat jahat yang ada pada manusia dan jin. Sedangkan secara terminologis setan adalah siapa saja, baik jin atau manusia yang melakukan kejahatan hingga menjauhkan manusia dari kebenaran.
Baca juga: Kisah Iblis dan Ketabahan Nabi Ayyub (as)
Kesadaran akan sejarah menjadi sangat signifikan dan strategis karena bagaimanapun sejarah adalah sesuatu yang berulang walau dalam format yang berbeda.
Setan dan Iblis yang dihadapi oleh Adam tentu tidak berbeda dengan iblis dan setan yang dihadapi oleh manusia di zaman sekarang ini. Untuk itu, supaya manusia tidak tertipu, maka kesadaran sejarah pertarungan Adam dan Iblis harus dijadikan i’tibar agar kita tidak terusir untuk yang kedua kalinya dari surga menuju luar surga, dari kebaikan menjadi keburukan dari kedamaian menjadi kerusuhan dan dari beradab menjadi kebiadaban. Sadar bahwa setan adalah musuh dan hendaknya dijadikan musuh untuk selamanya.
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan dari jenis manusia dan jin.” (QS. al-An’am, 6: 112)
Pertarungan antara kebaikan dan keburukan tidak akan pernah selesai . Setiap nabi atau orang yang memerankan peran kenabian pasti ada musuhnya, baik berupa manusia atau jin. Manusia dan jin yang jahat dapat bekerjasama untuk menghancurkan orang-orang yang baik. Setan dengan berbagai penampilannya akan memerangi umat manusia dengan berbagai cara. Itulah sebabnya Allah selalu memerintahkan agar berlindung kepada-Nya.
Baca juga: Agar Terhindar dari Gangguan Setan
Setelah manusia mengenal setan dan Allah Ta’ala telah menginformasikan bahwa setan adalah musuh anak manusia, maka manusia harus menjadikan setan itu sebagai musuh selamanya.
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Fathir, 35: 6)
Strategi Setan:
- Menanamkan rasa takut di tengah masyarakat
إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
“Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Ali Imran, 3: 175)
Upaya strategis setan untuk membangun rasa takut di tengah masyarakat dilakukan secara sistematis. Menyebar berita yang menakutkan, penganiayaan bahkan pembunuhan terhadap orang-orang baik. Berita hoax menjadi salah satu senjata ampuh untuk membuat masyarakat gelisah dan tidak nyaman.
- Menanamkan permusuhan dan kebencian
إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ
“Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu.” (QS. al Ma’idah, 5: 91)
Orang yang membangun permusuhan dan kebencian di masyarakat adalah setan. Kekuatan umat akan melemah bahkan hancur apabila umat saling bertikai, dan saling bermusuhan. Sungguh ironis, pada masa lalu umat saling membenci dan bermusuhan disebabkan minuman khamer dan perjudian, namun di zaman sekarang umat menjadi saling membenci dan bermusuhan karena perbedaan mazhab dan pemahaman. Orang yang mengajak orang lain dalam kebencian dan permusuhan adalah setan walau mereka berjubah keagamaan.
- Memperindah kemaksiatan
Setan akan memperindah kemaksiatan dengan kemasan cinta dan kasih sayang. Perzinaan, kemaksiatan dan kejahatan dikemas menjadi sesuatu yang baik dan indah hingga para pelakunya tidak malu lagi.
تَاللَّهِ لَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَىٰ أُمَمٍ مِنْ قَبْلِكَ فَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ فَهُوَ وَلِيُّهُمُ الْيَوْمَ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi setan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih.” (QS. al-Nahl, 16: 63)
- Membangun rasa was dan bisikan jahat dalam hati manusia
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَٰذِهِ الشَّجَرَةِ إِلَّا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ
“Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata, Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)”. (QS. al-A’raf, 7: 20)
Baca juga: Nasihat bagi Pengendara
Sebuah tindakan kejahatan adalah akibat bisikan jahat yang bersemayam di dalam hati. Bisikan jahat itu adalah rekayasa setan dalam menjerumuskan manusia ke dalam kenistaan dan setelah itu manusia menyesal selamanya. Saat Adam dan Hawa dibisikkan oleh setan hingga keduanya melanggar aturan Allah Ta’ala, maka setan di zaman sekarang akan membisikkan kejahatan kepada anak Adam supaya mereka melakukan kejahatan dan kemaksiatan
- Menghalangi kebaikan
Baik dan buruk, benar dan salah, jujur dan dusta selalu ada dalam setiap zaman. Sebagian mereka ada orang-orang yang selalu mengajak kepada iman dan amal soleh dan apa pula orang-orang yang menghalangi terwujudkan kebaikan di tengah masyarakat. Setan dalam berbagai bentuknya akan menghalangi manusia dari berjuang di jalan Allah Ta’ala.
وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيلِ
“Dan setan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan jahat mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan (Allah).” (QS. al-Ankabut, 29: 38)
Pertarungan antara kebenaran dengan kebatilan selamanya akan terjadi. Nabi Ibrahim dan nabi Musa simbol kebenaran sedangkan Namruz dan Fir’aun adalah simbol kebatilan. Pertarungn itu selamanya selalu ada. Manusia tinggal memilih mau memerankan Ibrahim dan Musa atau Namruz dan Fir’aun.
(Sebuah Renungan; Dr. M. Zuhdi Zaini)