Berita
Waspadai Dampak Dehidrasi
Udara dingin saat musim hujan membuat sebagian kita enggan meminum banyak air. Selain rasa haus jarang menghampiri, dengan sering minum air di musim ini membuat kita akan lebih rajin ke toilet alias sering buang air kecil. Namun begitu, kebutuhan akan cairan tubuh juga harus terpenuhi untuk menghindari dehidrasi. Dehidrasi, dalam tingkatan tertentu justru akan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita.
Berikut ini beberapa dampak yang harus diwaspadai dari dehidrasi:
Kulit
Kurang cairan akan menyebabkan kulit jadi kering dan keriput. Demikian juga bibir.
Mata
Air mata akan berkurang dan kelopak mata akan tampak lebih cekung.
Ginjal
Bila cairan yang masuk dalam tubuh berkurang, maka cairan di luar dan dalam pembuluh darah pun akan berkurang. Akibatnya, aliran darah atau cairan yang ke organ ginjal pun berkurang. Lama-kelamaan, kondisi ini memudahkan terjadinya batu ginjal atau kerusakan ginjal. Meski kerusakan ginjal itu sendiri banyak penyebabnya, namun kekurangan cairan dapat mempercepat terjadinya proses kerusakan ginjal.
Tanda ginjal yang bermasalah dapat diketahui antara lain kencingnya sedikit, berwarna pekat, dan mengandung darah. Bila terus berlanjut, bisa terjadi ginjal kronik dengan gejala kencingnya sedikit, lemas, mual muntah, pucat, dan napasnya berbau pesing karena kadar urine kreatinnya tinggi. Bila sampai terjadi penurunan fungsi ginjal, tubuh pun akan bengkak, utamanya jika jumlah cairan yang masuk ke tubuh tidak dibatasi, karena cairan yang masuk tidak bisa dikeluarkan tubuh.
Otak
Pada kasus kekurangan cairan berat dan mendadak seperti diare yang tak tertangani dengan baik, dapat menimbulkan gejala tak sadarkan diri atau mungkin kejang-kejang. Ini karena aliran cairan dan juga darah yang menuju otak berkurang, sehingga fungsi otak menurun. Lama-lama organ otak pun akan mengerut. Meski dehidrasi yang terjadi tidak berat, dampak ke organ otak juga bisa terjadi, dengan gejala mudah mengantuk dan terjadi penurunan fungsi otak seperti susah konsentrasi.
Saluran Kemih
Dehidrasi dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dengan gejala sakit keika buang air kecil dan anyang-anyangan. Bisa juga terjadi infeksi pada ginjalnya dengan gejala lemas, mual dan muntah, nyeri pinggang, serta muncul demam tinggi. Untuk mengetahui secara pasti adanya infeksi saluran kemih, perlu dilakukan pemeriksaan urine dan juga darah ke laboratorium.
Pembuluh Darah
Kurangnya cairan membuat cairan yang diserap usus dan masuk ke pembuluh darah juga berkurang, sehingga terjadilah kekurangan cairan di dalam pembuluh darah. Akibatnya, darah mengental atau konsentrasi hematokritnya meningkat. Hal ini berakibat pada terhambatnya aliran darah ke seluruh organ tubuh. Juga berkurangnya suplai oksigen, nutrisi makanan, dan sebagainya. Ujung-ujungnya, sistem metabolisme tubuh dan kerja organ-organnya menjadi terganggu. (Malik/Yudhi)
Sumber: Tabloid Nakita