Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Wajah Lain Pemilu Kita dalam Film Yang Ketujuh

Taman Kota Tua Jakarta

Pesta demokrasi bangsa Indonesia telah usai. Gegap-gempita pileg dan pilpres sudah berlalu menyisakan pengharapan rakyat atas pilihannya masing-masing.

Berusaha mendokumentasikan momen bersejarah bangsa Indonesia sejak dari pileg hingga pilpres itu, Watchdoc bekerjasama dengan Katadata membuat film dokumenter berjudul “Yang Ketujuh.”

Sebelumnya, trailer film tersebut di YouTube mendapat banyak reaksi positif. Meski baru beberapa hari diunggah tapi sudah mendapat 90 ribu hits lebih. Itu sebabnya Ade Wahyudi, Managing Director Katadata pun menyetujui tawaran kerjasama Watchdoc untuk memproduksi film ini. Disepakati Watchdoc yang bertanggungjawab atas isi film, sedangkan Katadata terkait urusan modal dan distribusinya.

Film dokumenter yang mengerahkan 19 videografer dari Watchdoc ini diputar menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-69, di Fatahillah Square. Tempat pemutaran film untuk ribuan masyarakat umum yang hadir ditempatkan di lapangan, sedangkan bagi undangan VIP, ada di gedung Pos Indonesia tepat di depan gedung Fatahillah.

Andhy Panca Kurniawan, Direktur Watchdoc menyebutkan bahwa mereka memang ingin memotret bagaimana antusiasme masyarakat dalam menyikapi pemilu sebagai salah satu aspek dalam mengubah kehidupan mereka sehari-hari. Pemilihan wajah-wajah rakyat kecil yang mereka dokumentasikan, yang kontras dengan segala gegap-gempita dan kemeriahan pemilu adalah sarana untuk menunjukkan realitas ini dan sekaligus sebagai pendidikan politik bagi masyarakat.

“Ini berawal dari gagasan kami untuk menyederhanakan sesuatu yang kelihatannya sangat susah, sangat tinggi, dan mahal,” ujar pria yang akrab dipanggil Panca ini. “Kita ingin merekam anomali ini, rasa sakit yang mendera masyarakat setiap hari. Supaya masyarakat tahu ini loh siklusnya. Film ini juga sebagai booster, yang mendorong dan mengingatkan pemerintah supaya lebih fokus memperhatikan rakyat. Yang mana itu adalah janji dari kedua capres,” pungkas Panca.

Perbanyak Film Dokumentasi Publik

Farid Gaban, wartawan senior yang juga hadir dalam acara pemutaran film “Yang Ketujuh” ini saat ABI Press wawancarai sangat mengapresiasi film tersebut.

“Film ini bagus pertama karena merupakan karya dokumentasi dari beberapa videografer. Ini menunjukkan sudut pandang yang lebih beragam. Yang kedua, dari sisi konten memperlihatkan dinamika dari pemilu. Tak sekadar fokus memotret soal kampanye, tapi beberapa juga men-shoot wajah rakyat kebanyakan,” ujar Farid.

Menurut Farid, film yang tidak mainstream namun bersentuhan langsung dan menampakkan potret masyarakat, justru merupakan film yang paling dibutuhkan masyarakat.

“Film seperti ini bagus untuk pendidikan politik bagi masyarakat. Titik pentingnya di situ,” tekan Farid Gaban. Ia juga berharap agar produksi film semacam ini lebih diperbanyak lagi.

“Menurut saya ini harus diperbanyak. Ini baru eksperimen dari Katadata dan Watchdoc. Apalagi sekarang banyak orang yang bisa bikin video. Bikin tema-tema lebih beragam tentang pertanian, perburuhan, transportasi dan layanan publik lain yang sebenarnya sangat berhubungan erat dengan politik tapi kurang diliput oleh wartawan,” ujar Farid Gaban.

Ade Wahyudi, Managing Director Kata data pun mengakui film-film dokumentasi publik yang memotret kehidupan masyarakat kecil merupakan hadiah untuk masyarakat atas terselenggaranya pemilu yang berlangsung damai.

“Film ini ingin menyampaikan bahwa ada masyarakat yang jauh dari sorotan media. Mereka bukan aktivis atau tim sukses. Tapi mereka antusias sekali ikut pemilu. Kita coba melihat pemilu dari kacamata mereka,” terang Ade yang berharap agar pemerintahan mendatang tidak mengkhianati harapan rakyat ini.

“Harapan Ibu mah, supaya berobah lah, jangan kayak dulu gitu,” ujar Ibu Nita, salah seorang warga Ciputat dalam tayangan film “Yang Ketujuh” tersebut.

“Sekarang kan presiden yang ketujuh, itu. Mudah-mudahan soal kesejahteraan rakyat kecil, peduli. Jangan cuek gitu…,” harapnya. (Muhammad/Yudhi)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *