Berita
Urgensi Restorasi Sungai Ciliwung
Tanggal 11 November 2015 menjadi hari yang bersejarah bagi sungai Ciliwung sebagai Hari Ciliwung, sebagai pengingat pentingnya menjaga sungai Ciliwung.
Memperingati Hari Ciliwung ke-4 ini, Rabu (11/11) Komunitas Ciliwung Condet mengadakan Ciliwung River Restoration Biodiversity Park mengundang berbagai pihak terkait.
“Ditetapkannya Hari Ciliwung ini pas tanggal 11-11-2011, saat ditemukannya seekor bulus raksasa, yang kemudian kita jadikan simbol bahwa sungai Ciliwung masih bisa direstorasi dari kerusakan,” ujar Istohari, Ketua Pelaksana Hari Ciliwung ke-4 ini.
“Di sepanjang sungai masih bisa kita temukan biota seperti ular, biawak, juga bulus. Jangan sampai ini musnah, harus dilestarikan.”
“Karena itu kita minta kepada pemerintah agar sungai direstorasi, jangan dibeton untuk melindungi varietas sungai. Juga kita ingin PU bebaskan daerah sepadan sungai untuk melindungi sungai, yang juga akan melindungi warga dari banjir,” tambah Istohari.
“Dan itu harus dari hulu sampai hilir. Jadi di Puncak Bogor dan Depok juga direstorasi,” tekan Istohari.
Bahu-Membahu, Bukan Saling Menyalahkan
Susilo Adinegoro dari Kongres Sungai Indonesia yang juga hadir dalam acara ini menekankan pentingnya bagi semua pihak, baik masyarakat, aktivis, maupun pemerintah untuk fokus menangani kondisi sungai yang kritis.
“Sungai itu sumber peradaban dan kehidupan. Karena itu kalau terjadi pencemaran karena ulah manusia, harus dihentikan,” ujar Susilo. “Sudah saatnya kita tidak saling menyalahkan, saatnya kita saling bahu-membahu memperbaiki sungai kita ini.”
Menurut Susilo, yang lebih penting dari membersihkan sungai dari sampah adalah membangun cara berpikir masyarakat dan pemerintah terhadap sungai, bukan dari sisi ekonomi semata.
“Mencintai sungai itu bukan hanya membersihkan sungai, tapi juga membangun cara pikir masyarakat dan negara supaya tidak berorientasi ekonomi semata. Tapi lebih luas lagi, demi masa depan, demi anak cucu kita nantinya,” pesan Susilo.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat yang juga hadir dalam peringatan Hari Ciliwung ini sangat mengapresiasi langkah melestarikan sungai Ciliwung. Ia juga secara terbuka menyatakan siap menerima semua masukan dan kritikan ke pemerintah untuk menjaga sungai Ciliwung.
“Kami dari pemerintah siap diberi masukan dan kritik yang proporsional. Mari kita perbaiki bersama-sama sungai Ciliwung,” ujar Djarot.
Terkait permintaan tidak dibangunnya beton untuk menjaga biota sungai, Djarot mendukungnya, “Untuk melestarikan biota sungai, kita tidak akan membetoninya,” janji Djarot. (Muhammad/Yudhi)