Berita
Update Terkini Kelud (9)
Berbeda dari hari sebelumnya, Senin (3/3) pukul 6 pagi, anak-anak kampung Pandansari dusun Sedawun sudah dijemput mobil relawan JAUSAN untuk kembali masuk sekolah, yang pasca letusan Kelud sudah hampir sebulan ini diliburkan.
Berkat kerja keras relawan dan warga menyiapkan kelas yang sebelumnya mangkrak, hari itu 72 siswa dari total 142 siswa SDN Pandansari 04, Sedawun bisa kembali bersekolah meski dengan fasilitas yang masih seadanya.
Tiga ruang kelas yang tidak rusak parah digunakan untuk menampung siswa kelas 6. Sementara siswa kelas 4 dan 5 disatukan di kelas darurat terbuat dari terpal dan bambu yang dibangun relawan JAUSAN di halaman depan sekolah. Sedangkan 68 siswa kelas 1, 2, dan 3 sementara diliburkan karena ruang kelas tidak cukup.
Dari keterangan Deny, koordinator relawan JAUSAN, beberapa siswa awalnya menolak masuk sekolah karena baju seragamnya rusak atau hilang saat terjadi bencana. Tapi setelah dibujuk dan diberitahu akan ada pembagian baju seragam dari Depdiknas, mereka pun mau ikut.
Di tengah kondisi cukup menggembirakan itu, Deny kembali mengingatkan kebutuhan lain yang justru lebih mendesak bagi warga saat ini yaitu perbaikan jembatan desa secepatnya. Karena dengan adanya jembatan itu, selain mobil pengangkut bahan bangunan untuk perbaikan rumah-rumah yang rusak bisa masuk, diharapkan roda perekonomian yang selama ini terhenti bisa kembali berjalan normal.
Bukhori, salah seorang warga Sedawun yang kami hubungi via telepon membenarkan hal ini. Menurutnya, dia dan 1300 warga lain yang selama ini terisolir memang harus segera terhubung kembali dengan dunia luar.
“Sayur, susu, duren, alpukat warga akan busuk kalau tidak dibangun jembatan secepatnya. Akan dijual ke mana semua itu?” ujarnya. Selain itu Bukhori juga mengaku sapinya mati setelah memakan rumput bercampur abu dan pasir vulkanik karena dia tak bisa merumput di tempat lain pasca ambruknya jembatan itu.
“Yang paling penting bagi kami, sebelum para relawan pulang, jembatan sudah diperbaiki, Pak,” pintanya. “Kita juga kan gak pingin terus ngerepotin relawan. Relawan kan juga punya keluarga di rumah.”
Bukhori pun menyayangkan lambatnya respon Pemda atas hal ini. Belum ada kejelasan siapa yang akan membangun kembali jembatan itu, apakah Dishub ataukah Dinas PU. Bukan hanya itu, bahkan Kades setempat pun menurutnya, hingga saat ini belum juga datang meninjau kondisi warga. (Muhammad/Yudhi)