Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Upaya Ulama Terkemuka Dua Mazhab Merajut Ukhuwah Sunni-Syiah

Dr. Ahmad al-Tayyib adalah seorang ulama dengan otoritas tertinggi dari pusat akademik Sunni terbesar Al-Azhar, Mesir. Ayatollah Makarem Shirazi adalah Kepala Sekolah Seminari Imam Kazem (as) di Qom, Iran juga seorang ulama besar. Keduanya adalah pemimpin setia upaya mempersatukan umat Islam. Mereka memulai serangkaian korespondensi antara Kairo dan Qom selama beberapa bulan terakhir dengan tujuan menghentikan pertumpahan darah antar kaum Muslimin.

Tujuan awal korespondensi antara dua ulama terkemuka dari dua mazhab besar Islam ini terkait penyelenggaraan serangkaian konferensi melawan Takfirisme, baik di Qom maupun Kairo. Namun, surat terbaru keduanya dipusatkan pada pembahasan perlunya pengambilan keputusan serius oleh masing-masing otoritas pusat Islam berkenaan dengan fatwa gabungan untuk melarang pertumpahan darah di antara umat Islam.

Sheikh al-Azhar telah mengungkapkan minatnya yang mendalam sejak bulan suci Ramadan lalu untuk mengadakan sesi dialog dengan ulama Syiah dan Sunni sebagai wujud partisipasinya merajut titik-temu antara dua mazhab Islam tersebut.

Ayatollah Makarem merespon surat Dr. Tayyib dengan mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Sheikh atas dukungannya terhadap upaya persatuan Islam sekaligus  mengusulkan diadakannya sebuah konferensi ilmiah dengan melibatkan partisipasi para ulama tinggi kedua mazhab untuk meneliti hambatan terpenting di jalan persatuan Islam, termasuk di dalamnya juga langkah-langkah untuk meningkatkan persatuan dimaksud.

Baru-baru ini, jawaban dari Kairo yang ditandatangani Dr. Tayyib, seperti telah diterbitkan oleh Kantor Ayatullah Makarem di antaranya menyebutkan: “Perselisihan agama saat ini tidak lagi terjadi pada penulisan buku. Namun, sekarang ini telah aktif usaha untuk menciptakan pertumpahan darah dan pembunuhan antara sesama saudara Muslim, yang baik Sunni maupun Syiah tidak akan pernah mendapatkan keuntungan darinya. Satu-satunya yang mengambil keuntungan adalah musuh-musuh Islam, yang sedang bersembunyi dan siap menyergap, menunggu kesempatan.”

“Para politisi pun seringkali menyalahgunakan kesempatan ini. Perpecahan di ranah agama, hingga membunuh dan mengganggu kepentingan orang lain, pada awalnya biasanya berupa penghinaan langsung terhadap tokoh maupun ritual agama yang disucikan kedua belah pihak. Saya, di kesempatan yang berbeda, telah menyoroti pentingnya diadakan konferensi dengan semua tokoh agama terkemuka dari kedua pusat keagamaan Sunni dan Syiah, sehingga kita dapat menghindari ancaman besar yang memecah-belah umat Islam. Konferensi tersebut hendaknya memutuskan fatwa yang menyatakan melarang keras aksi saling bunuh antara Sunni dan Syiah.”

Undangan ulama terkemuka Al-Azhar dan kunjungan Ayatollah Makarem Shirazi ke Kairo akan menjadi sumber harapan baru bagi persatuan antara kedua mazhab. Demikian juga kemungkinan sebaliknya, yaitu dengan mengundang Dr. Tayyib untuk datang ke Qom atau negara ketiga demi terselenggaranya konferensi persatuan tersebut untuk membahas masalah-masalah dunia Islam. (Lutfi/Yudhi)

Sumber: mehrnews.com

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *