Berita
Unjuk Rasa di Masjid al-Aqsa, Warga Palestina Tolak Normalisasi Monarki Arab-Zionis
Warga Palestina berunjuk rasa pada Jumat (18/9) di sebelah kompleks Masjid al-Aqsa, Baitul Maqdis, usai salat Jumat. Para demonstran adalah warga yang tanahnya diduduki sekian lama oleh rezim ilegal zionis. Kini, perlakuan zalim itu didukung Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain lewat normalisasi hubungan dengan rezim penjajah zionis.
Kantor Berita Palestina, al-Shehab, melaporkan bahwa para jamaah salat terlihat berdiri dan meneriakkan slogan-slogan di dalam masjid.
“Negara yang menormalisasi hubungan [dengan rezim zionis] adalah pengkhianat!” tulis spanduk besar yang dipegang oleh pengunjuk rasa.
Bahrain dan UEA menandatangani perjanjian normalisasi yang kontroversial dengan rezim zionis yang menyebut dirinya “Israel” dan ditengahi AS selama acara di Washington pada Selasa (15/9). Peristiwa itu kontan dikecam banyak tokoh Arab dan Muslim sebagai pengkhianatan terang-terangan atas perjuangan Palestina.
Pada hari Jumat yang sama, seorang dokter Palestina berusia 54 tahun tewas di kota Jenin, Tepi Barat utara, yang diduduki. Insiden itu terjadi setelah pasukan zionis melemparkan granat kejut ke arahnya yang memicu serangan jantung yang fatal.
Baru-baru ini, seorang aktivis Emirat mengumpulkan petisi berisi penolakannya terhadap normalisasi dengan zionis. Ia dan mendukung penuh perjuangan Palestina. Hingga Jumat kemarin (18/09), petisi itu telah mendapatkan lebih dari 2 juta tanda tangan.
Petisi itu juga didukung oleh banyak organisasi pro-Palestina. Termasuk gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS), Koalisi Teluk Persia Melawan Normalisasi, dan Liga Emirat Menentang Normalisasi.