Berita
Ungkapan Tauhid tanpa Keyakinan
Ungkapan Tauhid tanpa Keyakinan
Di masa awal Islam, beberapa orang demi mengikuti arus masyarakat, mengaku sebagai pemeluk Islam. Bilamana kalangan yang menonjol dan orang-orang yang termasyhur dalam masyarakat masuk Islam, kalangan pengikut arus itu pun mengikuti mereka memeluk Islam.
Al-Quran sambil menerima pengaku Islam lahiriah itu, dan tidak menolaknya, memperingatkan mereka agar tidak berpikir telah memiliki iman yang sesungguhnya. Apa yang telah mereka peroleh barulah Islam secara lahiriah, dan mereka harus berusaha sampai iman memasuki hati mereka.
Allah Swt befirman: Orang-orang Arab Badui berkata, “Kami telah beriman.” Katakanlah (kepada mereka), “Kamu belum beriman, tetapi katakanlah ‘Kami telah tunduk (Islam),’ karena iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amal perbuatanmu. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. al-Hujurat: 14)
Baca juga : Bahaya Lisan
Orang Arab Badui mengatakan bahwa mereka telah beriman seperti mukmin lainnya, Allah Swt menyuruh Rasulullah saw agar mengatakan kepada mereka bahwa mereka belum beriman, dan iman belum masuk ke hati mereka, sekalipun mereka telah menjadi muslim.
Apabila mereka hendak menjadi mukmin yang sesungguhnya serta menggunakan efek ruhani dan abadi dari keimanan, mereka harus berusaha agar iman memasuki hati mereka, dan agar mereka mencapai keyakinan, kepastian, dan iman serta mengabdikan hatinya kepada Allah Swt berdasarkan wawasan dan kesadaran. Pada saat itulah mereka akan tergolong mukmin sejati.
M. Taqi Misbah Yazdi, Monoteisme, Tauhid Sebagai Sistem Nilai dan Akidah Islam
Baca juga : Tercakup Doa Imam Mahdi