Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Umat Hancur Saat Si Alim Jadi Sekutu Si Zalim

Rasulullah saw bersabda, “Ada dua kelompok dari umatku. apabila keduanya baik, niscaya umat akan baik dan apabila keduanya rusak, niscaya umat akan rusak.”

Sejumlah sahabat lalu bertanya, “Ya Rasulullah saw, siapakah kedua kelompok itu?”

“Ulama dan umara,” jawab Rasulullah saw.

Muhaddis Qomi dalam kitab Safinah al-Bihar, setelah mengutip hadis itu, membawakan hadis berikut: Pada hari pembalasan api neraka akan berbicara kepada tiga kelompok manusia, yaitu penguasa, orang alim, dan orang kaya.

Api neraka berkata kepada penguasa, “Hai orang yang telah Allah berikan kekuasaan tapi tidak berlaku adil.” Kemudian api neraka memakannya, sebagaimana seekor burung menelan biji-bijian.

Kepada orang alim, api neraka berkata, “Hai orang yang suka menunjukkan diri di hadapan orang lain sebagai orang baik, namun di balik itu kamu bermaksiat kepada Allah!” Kemudian, api neraka pun menelannya.

Kepada orang kaya, api neraka berkata, “Hai orang yang telah Allah limpahkan nikmat yang banyak, namun selalu menolak perintah Allah untuk menginfakan sebagian dari yang diterimanya!” Setelah itu, api neraka pun melahapnya.

Sesungguhnya, tak ada sesuatu yang berbahaya bagi masyarakat selain bahaya orang berilmu yang mempersembahkan pemikiran dan ilmunya kepada para firaun dan penguasa zalim hanya demi memuaskan hawa nafsu terhadap kenikmatan dan gemerlap duniawi serta dengan berbagai cara membodohi masyarakat ihwal orang-orang seperti mereka.

Sejak zaman Rasulullah saw hingga hari ini, selalu saja ada orang-orang seperti Bal’am, Bu Rahib, dan Umayah bin Abi Shilah yang mempersembahkan ilmu, pemikiran, juga pengaruh mereka di masyarakat kepada orang-orang munafik, musuh, para firaun, dan thagut hanya untuk mendapatkan harta, kedudukan atau dikarenakan kedengkian mereka.

Kelompok orang berilmu seperti ini memiliki sejumlah tanda, sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran. Berdasar keterangan itulah, kita dapat mengenalnya. Di antaranya, orang yang menyembah hawa nafsu dan melupakan Allah Swt. Tujuan hidupnya rendah dan mereka mengesampingkan nilai tinggi kemuliaan dan kedudukan di sisi Allah Swt demi tujuan hidup itu. Mereka berada dalam pengaruh kuat bisikan setan dan dengan mudah menjual dirinya; sebagaimana anjing sakit yang tak pernah terpuaskan dahaganya. Mereka menyimpang dari jalan kebenaran dan pemimpin bagi orang sesat. Kita harus mengenali orang semacam ini dengan cermat dan mewaspadai secara serius.

Said Husain Husaini, “Bertuhan dalam Pusaran Zaman”

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *