Berita
Ulama Iran Pidato di Masjid Istiqlal Isu Negatif Bermunculan
Benarkah Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, KH Ali Musthofa Ya’qub mengatakan, ceramah ulama Syiah di Istiqlal bisa bahayakan umat dan NKRI, seperti dirilis situs hidayatullah (KH Ali Musthofa Ya’qub: Ceramah Ulama Syi’ah Di Istiqlal Bisa Bahayakan Umat dan NKRI)
Isu itu muncul setelah Ayatullah Ali, ulama asal Iran berpidato di depan jemaah masjid Istiqlal usai shalat Jumat (21/11).
Ayatullah Ali datang ke masjid Istiqlal bersama rombongan. Sebagai tamu negara, beliau ingin menunaikan shalat Jumat berjamaah di Masjid terbesar di Indonesia bahkan sering disebut, terbesar di Asia Tenggara itu.
Sekali lagi sebagai tamu negara sekaligus ulama Islam, beliau mendapatkan ijin dari pengurus masjid untuk berpidato di depan jemaah saat itu. Dalam kesempatannya beliau menyampaikan nilai-nilai penting dalam beragama di antaranya terkait persatuan, toleransi, menjaga akhlak dan saling menghormati (Benarkah Pidato Ayatullah Ali Meresahkan dan Mengancam NKRI? Ayo Tabayun)
Namun, niat baik Ayatullah Ali disambut negatif oleh pihak tertentu, dalam hal ini media online hidayatullah.com dengan pemberitaan miring dan cenderung tendensius.
Itulah yang membuat Muhammad Shodiq, selaku pendamping dan penerjemah pidato Ayatullah Ali di Istiqlal merasa terganggu. Saat ditemui ABI Press Selasa (25/11) siang, Muhammad Shodiq yang tengah menempuh pendidikan Pascasarjana jurusan Tafsir di PTIQ Jakarta ini mengungkapkan keprihatinannya atas keberadaan media yang gemar memelintir fakta dan suka menebar fitnah itu. “Tidak ada yang bersifat sensitif, kontroversi, apalagi meresahkan dan mengancam NKRI,” tutur Muhammad Shodiq terkait isi pidato ulama asal Iran tersebut.
“Situs-situs media anti Syiah memiliki motivasi negatif, mereka alergi dan pobia terhadap Syiah. Sehingga setiap usaha baik yang dilakukan orang Syiah dianggap sebagai pencitraan, taqiyah dan stigma negatif lainnya,” tambahnya.
Pemberitaan berjudul “KH Ali Musthofa Ya’qub: Ceramah Ulama Syiah Di Istiqlal Bisa Bahayakan Umat dan NKRI,” di situs hidayatullah.com itulah yang menjadi catatan tersendiri bagi Muhammad Shodiq. Sebab menurutnya, Ali Musthofa Ya’qub adalah seorang tokoh besar, seorang Kyai, akademisi dan seorang guru besar hadis, seharusnya dapat menempatkan isu Sunni-Syiah secara proporsional bukan malah tidak menunjukkan sosok akademisinya. “Jika pernyataan Kyai Ali Musthofa Ya’qub dalam pemberitaan itu benar adanya, saya tidak menyangka, seorang imam besar, guru, akademisi, tokoh yang dihormati, bahkan kyai sekelas beliau dapat membuat fitnah murahan,” sesal Muhammad Shodiq.
Namun jika Kyai Ali Musthofa Ya’qub tidak pernah mengatakan hal demikian, tentu dapat disimpulkan bahwa ada upaya adu domba yang dilakukan oleh hidayatullah.com dalam pemberitaannya untuk memecah-belah umat Islam. (Malik/Yudhi)