Berita
Tuntut Janji Jokowi Ribuan Guru Honorer Demo Istana
Ribuan guru honorer dari seluruh Indonesia gelar demo di depan Istana Negara RI, Rabu (10/2), menuntut diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) secepatnya.
“Kalau tidak ada keputusan hari ini, kita tidak akan pulang. Kita akan melanjutkan demo besok!” kata Adib, peserta aksi dari Kendal Jawa Tengah yang sudah 15 tahun lebih menjadi guru honorer.
“Sejak tahun 1998. Dari gaji 30.000 hingga sekarang 150.000 per bulan. Itupun dirapel beberapa bulan baru keluar,” papar Adib. Akibatnya, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ia terpaksa hanya mengandalkan uang tambahan dari komite.
“Kita tiap bulan dapat 15.000 x berapa jam saya mengajar,” kata Adib melanjutkan cerita.
“Kita bersatu untuk menuntut diangkat jadi PNS. Itu kan janji pak Jokowi dulu waktu kampanye presiden,” imbuhnya.
Sementara itu, dari Wonosobo ada Dwi Yuliono yang juga datang memperjuangkan nasibnya. Ia datang bersama 11 rombingan bis.
“Ditambah dari Banjarnegara 10 bis. Dari Magelang 10 bis. Yang lain saya tidak tahu,” katanya.
“Kemarin hasil audiensi bulan November kalau tidak salah sudah disanggupin DPR RI akan ada pengangkatan K2, tapi faktanya malah dibatalkan dan menyampaikan maaf,” kata Dwi sembari menenteng banner bertuliskan “Kami Datang Menagih Janji”.
Dwi sudah mengajar lebih dari 10 tahun. Gaji yang diterimanya tak jauh beda dengan gaji Adib. Gaji yang tidak seberapa itu, membuatnya tak mempunyai cukup bekal untuk bergabung datang ke Jakarta. Namun tekad kuat demi menjadi PNS, membuatnya rela menjual burung peliharaannya.
“Laku 500.000 lumayan bisa buat sangu (bekal),” tuturnya.
Di tengah orasi, massa meneriakkan yel-yel: “Tidak ada negosiasi! PNS harga mati!” (Malik/Yudhi)