Berita

Toleransi Muslim Syiah

Dalam tafsir Imam Hasan Askari as dikatakan, “Tak seorang pun lelaki atau perempuan yang berwilayah pada Rasulullah dan keluarganya serta memusuhi lawan-lawan mereka kecuali ia telah mengambil benteng yang kokoh dan perisai yang kuat dari siksa Allah, dan tak seorang pun lelaki atau perempuan yang beramah tamah terhadap hamba Allah dengan sebaik-baik pergaulan dan tidak terjerumus dalam kebatilan serta tidak keluar dari kebenaran karena pergaulan tersebut melainkan Allah telah menjadikan nafasnya sebagai tasbih, membersihkan dan mengembangkan amalnya, memberinya anugerah karena kesabarannya dalam menyimpan rahasia kami dan menahan amarah dari apa yang didengarnya dari musuh-musuh kami, serta menjadikan bajunya seperti baju orang yang berlumuran darah di jalan Allah.”

“Dan tidak ada seorang pun yang menerima hak-hak saudara atas dirinya, kemudian memenuhi hak-hak itu sekuat tenaga, dan memberi saudara-saudaranya apa yang ia bisa, merestui dengan memaafkan mereka serta meninggalkan penyelidikan yang merugikan mereka sehingga tidak ada satu kesalahan pun dari mereka yang tidak ia ampuni, melainkan Allah akan berkata kepadanya di Hari Kiamat, ‘Wahai hamba-Ku, engkau telah memenuhi hak-hak saudaramu dan tidak mencari-cari kesalahan mereka yang merupakan hakmu atas mereka, maka Aku lebih dermawan, mulia, dan layak untuk kemurahan dan kemuliaan serta kedermawanan yang engkau lakukan. Maka hari ini, Aku akan penuhi hak yang telah Kujanjikan padamu dan Kutambahkan anugerah-Ku yang luas kepadamu, dan Aku tidak akan menyelidiki kekuranganmu padaKu di sebagian hak-hak-Ku’.”

Beliau (Imam Hasan Askari as) berkata, “Maka Allah menggabungkan orang itu bersama Nabi Muhammad dan keluarga serta sahabatnya, dan menjadikannya dari Syiah yang terbaik.” (Tafsir Imam Hasan Askari: hal. 16, Biharul Anwar, Jil. 74/238.

Muhammad Mahdi Ashifi, Syiah Ahlulbait