Berita
Toleransi dan Keragaman, Sumber Kekuatan Bangsa
Hal ini ditekankan oleh Helena Viau, Political Counselor, Kedubes Kanada di Indonesia dalam seminar ‘Kebebasan Agama, Gerakan Takfir dan Deradikalisasi’ yang diselenggarakan International Center for Islam and Pluralism (ICIP) di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Senin (22/2).
“Indonesia merupakan negara yang unik dan merupakan model bagaimana mendekati masyarakat dalam menciptakan kehidupan keberagamaan yang lebih toleran dalam keragaman,” ujar Helena.
Lebih jauh, Helena menegaskan bahwa rahasia kekuatan Kanada sebagai negara yang mendapat peringkat Negara tertoleran sedunia, justru berada pada keberagamannya.
“Keragaman di Kanada-lah justru yang menjadi sumber kekuatan, alih-alih kelemahan kita,” tandas Helena.
Helena mendorong agar Indonesia menjaga keragaman ini dengan menyebarkan dan menguatkan sikap toleran.
Dr. Phil. Syafiq Hasyim, Direktur International Center for Islam and Pluralism (ICIP) mengakui tantangan terbesar adalah persoalan kelompok takfiri.
“Persoalan kita memang kelompok takfiri, yang sedikit-sedikit melakukan hukum takfir pada orang lain. Dan ini terjadi di mana-mana,” ujar Syafiq.
“Ini tak hanya di negara kita, di luar juga sama. Seperti Tunisia, negara yang moderat itu pun mulai terkena gerakan masif wabah takfiri.”
Menghadapi itu semua, menurut Syafiq diperlukan diskusi yang sehat dan tulus agar tercipta sikap toleransi. Dengan lem bernama toleransi itulah keragaman akan kuat dan tersatukan, dan menjadi sumber kekuatan bangsa. (Muhammad/Yudhi)