Berita
Tolak BBM Naik, Aliansi BEM Se-Indonesia Kepung Istana
Kenaikan harga BBM yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo memicu banyak reaksi dan polemik di masyrakat. Ada yang setuju, ada pula yang tegas menolak. Sebagaimana sekumpulan mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia yang mengepung Istana Negara Kamis (20/11) ini.
Seratus lebih mahasiswa dari berbagai BEM kampus sejak pukul 12.00 WIB datang berkumpul di depan Istana. Mereka membentuk lingkaran kecil dengan mobil soundsystem tempat orasi di tengahnya. Para mahasiswa bergandeng tangan mengitari lingkaran, sementara mahasiswinya berada di tengah-tengah lingkaran.
Menurut Rusdi, anggota BEM dari Universitas Negeri Jakarta, ada 20 BEM kampus yang datang berdemo. Beberapa BEM yang hadir saat demo berasal dari BEM Universitas Lampung, Unida, STT PLN, STT Nurul Fikri, UNJ, STEI SESI, UI, Perbanas, ITB, IPB, UNPAD, Tazkiya, AKA Bogor, Polimedia, PNJ, dan BEM Brawijaya.
Sementara Ketua BEM Institute Pertanian Bandung yang sekaligus menjadi Koordinator Pusat Aliansi BEM Seluruh Indonesia ini dalam orasinya menentang keras kenaikan harga BBM dan menyebut Jokowi tidak berpihak kepada rakyat kecil.
“Ini adalah masalah keperpihakan. Pada political will pemerintah yang tidak membela rakyat kecil,” ujar Diki. Hal lain yang dipermasalahkan oleh Diki adalah tak adanya transparansi dari pemerintah mengenai hal ini. “Apalagi tak ada transparansi dan penjelasan komprehensif dari pemerintah,” tegasnya.
Menurut Ketua BEM UNJ, Rusdi, solusi yang tepat bukan mencabut subsidi, tetapi agar pemerintah tegas memberantas mafia migas, mengembangkan sektor lain seperti pertanian dan kelautan, juga memangkas fasilitas mewah pejabat negara.
Selain Aliansi BEM Seluruh Indonesia, dalam demo kenaikan BBM juga dihadiri oleh Serikat Buruh dan Hizbut Tahrir Indonesia. Mereka menyerukan tuntutan yang sama dan meminta Jokowi membatalkan kenaikan harga BBM. (Muhammad/Yudhi)
Continue Reading