Berita
Tiga Solusi Atasi Miskin Energi
Dilihat dari persentase luasan wilayah lautnya yang lebih besar dari luas daratannya, Indonesia bisa dianggap sebagai negara maritim kedua di dunia. Di sisi lain, sebagai negara kepulauan, potensi sumber daya alamnya pun sangat besar di sejumlah wilayah.
Namun menurut hasil riset Komunitas Lembang 9, perkembangan Indonesia dari sisi produksi dalam satu dekade ini mengalami penurunan, khususnya di bidang perminyakan.
Menurut Dr. Iskandar, seorang pakar perminyakan, total kekayaan minyak Indonesia diperkirakan mencapai 40,1 milliar barrel, sementara untuk gas bumi 217,7 triliun kaki kubik masih tersimpan di laut lepas.
Iskandar juga menambahkan bahwa potensi sumber daya minyak dan gas bumi Indonesia pun masih cukup besar untuk dikembangkan di daerah-daerah terpencil, laut dalam, sumur-sumur tua, utamanya di daerah kawasan Indonesia Timur.
“Namun sayang ada sesuatu yang janggal dalam hal ini. Karena dari kekayaan energi yang demikian besar itu, Indonesia memperoleh kurang lebih hanya 15 persennya saja.”
Demikian kata Iskandar, saat ABI Press temui di sela diskusi Sarasehan Kebangsaan 1 di Gedung Joeang, Selasa (26/8) lalu.
“Kebutuhan BBM dalam negeri tidak dapat dipenuhi oleh kilang minyak yang ada di Indonesia. Hampir 20 hingga 30 persen kebutuhan BBM kita masih diimpor dari luar negeri. Belum lagi adanya para mafia migas yang masih berkeliaran, turut menambah rumit akar masalah ‘miskin energi’ tersebut,“ ujarnya.
Bagaimana solusinya?
Usai menjelaskan berbagai masalah perminyakan di Indonesia, Iskandar beserta timnya mengemukakan beberapa alternatif solusi. Berikut ini di antaranya:
1. Mengumpulkan seluruh pengusaha angkutan & nelayan untuk memberi mereka pengarahan bahwa demi meningkatkan profit usahanya, sebisa mungkin diupayakan untuk mengalihkan pemakaian bahan bakar dari BBM ke BBG.
2. Mulai mempersiapkan pembangunan infrastruktur berupa saluran pipa gas ke SPBU-SPBU. Pada awalnya diutamakan di kota-kota besar terlebih dahulu, lalu secara bertahap dikembangkan ke daerah-daerah.
3. Meminta Pemda mengeluarkan kebijakan khusus agar seluruh angkutan perkotaan dan pedesaan, yang semula bergantung pada pemakaian BBM untuk segera beralih ke penggunaan BBG .(Fuad/Yudhi)