Berita
Tiga Pesan Penting Habib Hassan Alaydrus di Tahun Politik
Himpunan Pelajar Indonesia (HPI) Iran pada Selasa malam, 26/02/19, mengadakan pertemuan dan ramah tamah dengan Habib Hasan Alaydrus, seorang ulama yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Ahlulbait Indonesia (ABI), sekaligus seorang tokoh yang dikenal luwes dan kultural.
Pertemuan yang diadakan di sekretaris HPI itu dihadiri puluhan pelajar putra dan putri yang bermukim di Qom. Dalam sambutan sebagai hidangan pembuka ramah tamah, ketua umum HPI, Mang Yopi menyampaikan ucapan terimakasih atas kehadiran ustaz di markas HPI. Usai hidangan jurus pembuka disampaikan oleh ketua HPI, Habib Hassan kemudian menyampaikan ucapan selamat atas kelahiran wanita suci, putri Nabi Saw, Sayyidah Fatimah Zahra kepada pelajar dan muslimin di dunia.
Dalam ramah tamah yang digelar penuh kebahagiaan itu Habib Hassan menyampaikan beberapa pesan khusus kepada semua pelajar.
Salah satu pesan yang menurutnya sangat penting dan menjadi prioritas pelajar adalah, menguasai ilmu-ilmu Hauzah, termasuk menguasai bahasa Arab. “Bahasa Arab itu penting bagi pelajar agama. Maka, saya berpesan kepada kalian, kuasailah bahasa Arab,” tuturnya kepada para pelajar.
Selain itu, pesan yang tak kalah penting adalah penyebaran nilai-nilai kedamaian, persatuan dan kebhinekaan di tengah masyarakat. Menurutnya, dakwah yang menyejukkan dan menyatukan umat manusia sangat diperlukan saat ini ditengah kondisi politik tanah air.
Sikap nasionalisme dan cinta tanah air juga menjadi sorotan penting beliau.
Baca juga: Imbauan Dewan Syura AHLULBAIT INDONESIA Jelang ‘Tahun Politik’ Dan Pilkada Serentak Tahun 2018
Dipenghujung sambutan, Habib Hassan mengajak para pelajar untuk mengumandangkan salah satu lagu nasional yang berjudul “Syukur”. Menurutnya, lagu Syukur adalah lagu nasional Indonesia yang ditulis oleh seorang keturunan Nabi Muhamamd Saw bernama Husein Mutahar asal kota Semarang. Usai mengumandangkan lagu Syukur, Ustaz kemudian memimpin para pelajar untuk membaca selawat Nabi Muhammad Saw persis yang seringkali dilantunkan oleh Muslimin di Indonesia, di surau-surau dan masjid-masjid.
Terkait dengan tahun politik di tanah air, terutama menjelang pemilu presiden, setidaknya ada tiga pesan penting yang disampaikan ustaz ketika menjawab pertanyaan pelajar, diantaranya adalah, dalam konteks politik praktis, ABI tidak masuk dalam wilayah ini. Komunitas diberi kebebasan penuh untuk menentukan pilihannya secara rasional. Kedua adalah memahami kondisi dengan baik beserta perkembangannya, dan yang ketiga adalah kondisi yang terjadi di tanah air adalah peluang yang besar untuk merajut persatuan dan kesatuan berdasarkan UUD dan kebhinekaan.
Dipenghujung pesan, Habib Hasan mengingatkan kita, bahwa sebagai bangsa yang cinta tanah air, maka menjalani hidup bernegara memiliki berbagai dimensi, lapisan, struktur dan pola pandang yang tidak bisa diperas apalagi dipersempit hanya sekadar urusan pilihan presiden. Dikatakannya, pemahaman yang baik dan benar mengenai masa depan Indonesia merupakan modal utama untuk mencapai Indonesia yang berdiri diatas kaki sendiri. (ABI/HPI)