Berita
Tiga Permintaan Imam Ali Zainal Abidin
Setelah kurang lebih sepekan di Damaskus, Yazid bin Muawiyah akhirnya memerintahkan Nu’man bin Bashri untuk menyiapkan pemberangkatan keluarga Nabi saw ke Madinah Munawarrah, dengan pengawalan orang terpercaya.
Sebelum pemberangkatan, Yazid memanggil Imam Ali Zainal Abidin as untuk mengucapkan selamat tinggal. Pada kesempatan itu, Imam Ali Zainal Abidin as meminta tiga hal pada Yazid. Kemudian Yazid meminta Imam as menyampaikannya.
“Beri tahu aku tiga hal itu, aku berjanji akan memenuhinya!”
Imam Ali as kemudian menyampaikan ketiga permintaannya itu.
“Pertama, aku ingin sekali melihat wajah ayahku. Kedua, engkau harus memerintahkan semua yang telah dijarah tentara-tentaramu dari kami agar dikembalikan. Ketiga, jika engkau telah memutuskan untuk membunuhku, tugaskan seseorang menemani para perempuan ini ke makam kakeknya!”
Yazid menjawab,
“Permntaan pertamamu tak akan pernah kukabulkan. Sedangkan permintaan keduamu, akan kupenuhi ditambah ganti rugi berlipat ganda. Dan permintaan ketiga, tak seorang pun selain dirimu sendiri yang akan menemani para perempuan itu.”
Imam as menjawab,
“Aku tak ingin harta benda milikmu, dan semoga engkau menikmati kekayaanmu, hanya benda-benda yang telah mereka jarah dari kami yang harus dikembalikan, karena di antara benda itu ada peniti, kerudung, kalung, dan baju Fathimah, putri kesayangan Nabi saw.”
Yazid bergegas memerintahkan semua benda itu dikembalikan. Ia juga menambahkan uang dua ratus Dinar, yang oleh Imam as dibagi-bagikan kepada fakir miskin. Yazid memerintahkan mereka semua dikembalikan ke Mekah.
Meskipun kepulangan keluarga Nabi saw merupakah keinginan mereka sendiri, namun pada waktu pemberangkatan, Yazid menyediakan banyak sekali bekal, seraya berkata kepada Ummu Kultsum, “Ini adalah ganti rugi terhadap apa yang telah menimpamu!”
Mendengar perkataan Yazid, Ummu Kultsum berteriak, “Betapa tak tahu aturan dan memalukannya dirimu! Betapa menjijikkannya, engkau telah membunuh saudaraku dan keluarganya, lalu menawarkan kekayaan dan uang kepada kami sebagai ganti rugi? Kami tak akan pernah sudi menerimanya!”
*Ali Nazari Munfarid, Karbala: Kisah Kesyahidan Cucu Nabi SAW al-Husain as