Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Teladan Sayidah Fathimah Mendahulukan Orang Lain Sebelum Diri dan Keluarganya

Haul Sayidah Fathimah

Masyarakat sering bertanya tentang bagaimana kita hidup, bagaimana kita mati, dan bagaimana kita hidup untuk menyambut kematian?

Ayatullah Khunsary Hal ini diungkapkan Ayatullah Khunsary dalam peringatan Haul Sayidah Fathimah as di Shabestan Imam Khomeini, Haram Sayidah Maksumah as, Qum, Sabtu (12/3).

Dijelaskannya juga bahwa semua pertanyaan ini akan mampu dijawab apabila kita melihat dan memahami kehidupan para Maksumin as.

“Kita tidak akan dapat hidup seperti mereka kalau kita tidak mempelajari dan memahami kehidupan para Maksumin as,” tegasnya.

Ayatullah Khunshary lalu memberikan contoh dasar menjalani hidup dari pertanyaan yang diajukan kepada Imam Shadiq as.

Suatu hari Imam Shadiq as ditanya salah seorang muridnya, “Wahai Imam, berdasarkan apa Anda melalui kehidupan ini?”

Imam Menjawab, “Aku menjalani kehidupan ini berdasarkan empat asas. Pertama, kalau ada pekerjaan yang ditugaskan kepadaku, aku sendiri yang akan mengerjakannya. Kedua, kalau kamu ingin mencari kebenaran maka datangilah Alquran dan yang mempunyai Alquran (Ahlulbait as). Ketiga, aku mengetahui bahwa orang lain tidak akan memakan rezekiku. Keempat, aku sampai pada hakikat keyakinan bahwa kematian sedang memburuku.”

“Seni dari Imam Shadiq as adalah beliau hidup sedemikian rupa sehingga tatkala kematian menjemput maka beliau berkata, selamat datang wahai kematian,” tutur Ayatullah Khunsary seraya mengajak para hadirin yang hadir agar juga mengambil suri teladan dari Sayidah Fathimah as dalam menjalani hidup.

“Ketika Sayidah Fathimah as sedang melaksanakan salat malam, Imam Hasan as mendengarkan doa-doa beliau. Pertama beliau berdoa untuk umat, tetangga, dan baru kemudian keluarga beliau,” kisahnya.

“Imam Hasan as pun bertanya kepada ibundanya, ‘Wahai Ibu, dari tadi aku mendengar engkau berdoa untuk orang lain, lalu kapan untuk keluarga dan dirimu sendiri?’”

“Sayidah Fathimah as menjawab, ‘Wahai anakku, orang lain terlebih dahulu, barulah kita.’”

“Inilah yang namanya hidup. Seperti yang Sayidah Fathimah as katakan, awalnya orang lain dulu dan setelah itu barulah kita,” tutup Ayatullah Khunsary. (Sutia/Yudhi)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *