Berita
Tantangan Terberat Pemimpin Jakarta
Jakarta, sebagai kota metropolitan sekaligus Ibu Kota Negara Republik Indonesia memiliki berbagai macam masalah dan tantangan untuk diselesaikan; mulai dari banjir, kemacetan, kepadatan penduduk, transportasi publik yang belum layak dan masih banyak lagi.
Semua hal itu menjadi tantangan yang cukup berat, terutama bagi pemimpin Jakarta saat ini. Namun ternyata semua itu bukanlah tantangan paling berat bagi Wakil Gubernur Jakarta Drs. H. Djarot Saiful Hidayat, M.S. Sebab menurutnya membangun semangat toleransi, welas-asih, saling menghargai dan menghormati sesama warga Jakarta itu justru pekerjaan yang butuh keteguhan jiwa, keberanian dan, perjuangan yang berat.
“Ini yang penting!” jelas Djarot.
Hal tersebut disampaikan Djarot dalam Diskursus Pemuda Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) di Kantor Pusat PBNU, Jakarta Pusat (21/1). Alasannya, sedikit saja gesekan terjadi di Jakarta maka efeknya akan menjadi isu Nasional atau bahkan Internasional.
“Inilah sebenarnya tugas utamanya. Saya secara pribadi di DKI ditugaskan untuk menjaga ini,” ujar Djarot.
Djarot melanjutkan dengan mengingatkan bahwa kita sudah mulai lupa, keberagaman di negara ini sudah takdir, sesuatu yang alami, suatu berkah yang diberikan oleh Allah SWT.
“Ini fakta yang harus kami sampaikan!” tegas Wagub DKI ini.
Keberagaman itu bukan hanya antar agama bahkan di dalam agama-agama itu sendiri pun beragam. Dalam Islam misalnya, banyak sekali aliran dan belum tentu saling sepaham satu sama lain.
Untuk itu Djarot menegaskan bahwa tidak boleh satu sama lain itu mengatakan bahwa yang bukan golongannya atau bukan mazhabnya kemudian dicap kafir.
“Gampang sekali mengkafirkan orang, gitu lho!” ujar Djarot.
Djarot kembali mengingatkan bahwa Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang mengatakan bahwa Negara berkewajiban untuk melindungi segenap hidup dan kehidupan seluruh bangsa.
“Siapapun itu!” tegas Djarot.
Menurutnya, semua warga Jakarta, tak terkecuali, wajib hukumnya dilindungi, baik yang kecil, yang besar, yang Kristen yang Budha semua harus dilindungi.
“Memang butuh keberanian. Tapi inilah, inilah amanat Konstitusi kita yang sudah final, bahwa Pancasila itu sebagai Dasar Negara kita,” pungkas Djarot. (Lutfi/Yudhi)