Berita
Tantangan Pelestarian Budaya Nusantara
Ragam kebudayaan yang ada di Indonesia tak terhitung banyaknya. Mulai dari tradisi tari daerah, lagu-lagu daerah, bahasa daerah, dan masih banyak lagi ragamnya. Dengan banyaknya ragam budaya yang tersebar di negeri kita, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat Indonesia untuk melestarikan ragam budaya tersebut agar tidak punah ditelan zaman.
Hal itu diakui Septi Kartika Agustin, salah seorang penari tradisional yang turut menarikan tari Madupa Bosara dari Sulawesi Selatan dalam ajang Festival Seni Budaya Nusantara, di Kota Tua, Jakarta Barat.
Septi yang telah menggeluti tari tradisional sejak usia tiga tahun dan saat ini bergabung dengan Sanggar Tari Ragam Budaya Nusantara, merasakan betul bagaimana susahnya mewariskan kebudayaan tradisional terutama tari daerah kepada generasi muda sebayanya kini.
“Yang paling sulit adalah mewariskan budaya ini kepada kaum muda yang lebih suka bergaya kebarat-baratan,” ungkap Septi.
Septi lulusan SMA empat tahun lalu itu pun masih tergolong muda. Namun karena orangtua Septi juga memiliki latar belakang pelestari tari tradisional, maka budaya itu ibaratnya telah menjadi bagian hidup keluarga besarnya.
Sebagai seorang penari tradisional, Septi berharap akan banyak kalangan ABG di Indonesia yang belajar tari tradisional daripada gemar mengikuti budaya luar.
“Daripada belajar yang K-Pop, kan mending yang tradisional,” tegas Septi.
Apa yang menjadi tantangan berat Septi adalah juga tantangan semua masyarakat Indonesia. Jika tidak, entah berapa tahun lagi budaya kita akan hilang tergusur oleh budaya Barat yang mungkin tidak cocok atau kurang sesuai dengan kultur dan adat budaya luhur bangsa kita.
Karenanya, Festival Seni Budaya Nusantara yang diadakan di Kota Tua adalah salah satu bentuk upaya pelestarian budaya yang patut kita apresiasi. (Lutfi/Yudhi)