Connect with us

Berita

Tanda Tanya seputar Hijrah dan Muharram

Dr. Muhsin Labib

Oleh: Dr. Muhsin Labib*

Selain kalender Masehi, ada kalender yang disebut kalender Hijriyah, baik qamariyah maupun syamsiah. Ia disebut sebagai kalender Islam (at-taqwim al-hijri), bukan karena ke-arabannya, namun karena ditetapkan sejak hijrahnya Nabi Muhammad saw. Ia ditetapkan sebagai tahun Islam setelah Nabi wafat atas inisiatif Khalifah kedua, Umar bin Khathab pada tahun 638 M (17 H). Hijarh Nabi ditetapkan sebagai awal kalender Islam, menyisihkan dua pendapat lainnya, yaitu hari kelahiran Nabi dan hari wafatnya. Kalender ini disahkan setelah menghilangkan seluruh bulan-bulan tambahan (interkalasi) dalam periode 9 tahun. Tanggal 1 Muharam Tahun 1 Hijriah bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622, dan tanggal ini bukan berarti tanggal hijrahnya Nabi Muhammad.

Sejak kedatangan Islam hingga awal abad ke-20, kalender Hijriyah berlaku di nusantara. Bahkan raja Karangasem, Ratu Agung Ngurah yang beragama Hindu, dalam surat-suratnya kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda Otto van Rees yang beragama Nasrani, masih menggunakan tarikh 1313 Hijriyah (1894 Masehi).

Selain memiliki kalender Hijriyah, bangsa Indonesia juga memiliki kalender sendiri, yaitu kalender Jawa. Kalender ini adalah adaptasi dari kalender Islam (Hijriah qamariyah), karena sama-sama mengawali tahun baru pada tanggal 1 Muharram meski berbeda nama, yang sejatinya juga merupakan olahan dari nama bulan Arab. Nama Muharam diubah dengan Suro, berasal dari Asyura, (asyrah atau 10), tanggal monumental yang dikenang sebagai tragedi pembantaian al-Husain, cucu Nabi saw di Karbala, Irak.

Sistem Kalender Jawa berbeda dengan Kalender Hijriyah, meski keduanya memiliki kemiripan. Pada abad ke-1, di Jawa diperkenalkan sistem penanggalan Kalender Saka (berbasis matahari) yang berasal dari India. Sistem penanggalan ini digunakan hingga pada tahun 1625 Masehi (bertepatan dengan tahun 1547 Saka), Sultan Agung mengubah sistem Kalender Jawa dengan mengadopsi Sistem Kalender Hijriah, seperti nama-nama hari, bulan, serta berbasis lunar (komariyah). Namun demikian, demi kesinambungan, angka tahun saka diteruskan, dari 1547 Saka Kalender Jawa tetap meneruskan bilangan tahun dari 1547 Saka ke 1547 Jawa.

Sebenarnya, bulan Muharram lebih tepat dianggap sebagai bulan keprihatian, empati dan perlawanan. Inilah tanggal merah sejati, yang dikenal dengan Asyura, yaitu 10 Muharam. Tanggal merah sejati ini telah menjadi bagian dari budaya dan tradisi Indonesia, seperti di Jawa, Melayu, dan Maluku. Di Jawa, pada bulan Muharam, tetangga saling berkirim bubur Sura atau jenang Suro, sebuah makanan khas Muharam dan Asyura, yang berwarna putih (kesucian) dan bertabur warna merah (kesyahidan). Sebagian orang Jawa melakukan meditasi untuk merenungi diri di tempat-tempat sakral, melakukan lek-lekan (begadang) hingga pagi hari di beberapa tempat yang dianggap sakral. Ada pula yang melaksanakan upacara Grebeg Suro. Di Maluku dan Sulawesi, warga pesisisr enggan melaut di bulan ini. Di Sumatera, terutama di Padang, Riau, dan Aceh, diadakan upacara Tabut pada 10 Muharam. Bahkan, tarian Saman khas Aceh diduga sebagai jejak upacara ratapan Asyura yang disertai dengan pemukulan dada sebagai simbol kesedihan.

Ada apa di 10 Muharam dan Asyura? Menurut Dr. Zafar Iqbal, pakar sejarah budaya Persia dan Indonesia, dalam Kafilah Budaya (Citra: 2006), tradisi-tradisi itu berakar dari peristiwa tanggal merah 10 Muharram (tanggal monumetal pembantaian Husain bin Ali bin Abi Thalib) yang terjadi di Karbala sekitar 89 tahun sejak wafatnya sang datuk, Muhammad saw. Sayang, sebagian besar umat Islam tidak lagi mengingatnya, dan memperingatinya sebagai bulan sukacita.

Bulan Muharam (Suro) menjelang. Sebagian orang menganggapnya sebagai bulan kemenangan seraya baku kirim pesan pendek berisi ucapan Selamat Tahun Baru Hijriah, berpuasa dan menyantuni anak-anak yatim. Namun, tidak sedikit umat Islam di Indonesia dan negara lain meyakininya sebagai bulan duka seraya menganggap hari kesepuluhnya sebagai puncak kedukaan tersebut. Itulah 10 Muharam, yang akrab disebut dengan Asyura.

Bulan Suro perlu dikenang demi merawat cinta kepada kebenaran sekaligus benci kezaliman. Tanpa cinta dan benci yang positif ini, perlawanan dan perjuangan hanyalah sederet aksara tak bermakna dan huruf-huruf yang mubazir. Inilah buhulan-buhulan iman yang harus terus terjuntai dengan erat dan indah (al-urwah al-wutsqa).

Terlepas  dari itu semua, menjadikan hijrah sebagai awal penanggalan Islam dan menjadikan hijrah sebagai peristiwa monumental menyisakan sejumlah pertanyaan. Hijrah adalah keputusan meninggalkan kampung halaman, Mekkah, dan menetapkan di Madinah adalah SK Nabi karena lemahnya posisi sosial, politik, ekonomi dan militer para pendukung beliau yang saat itu merupakan kelompok minoritas. Hijrah bisa dianggap sebagai langkah taktis menyelamatkan diri (eksodus, evakuasi dan pencarian suaka) pada dasarnya sulit diasosiasikan dengan sukacita, justru sebaliknya.

Mungkin yang lebih tepat untuk diperingati sebagai momen sukacita dan kemenangan adalah hari kembalinya Nabi dan para muhajirin dalam peristiwa kolosal epik yang dikenang sebagai hari “Fathu Makkah” atau hari pembebasan Mekkah.

*Dosen Filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadra, Jakarta

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Internasional

Drone Hizbullah Serang Markas Zionis di Tel Aviv

Drone Hizbullah Serang Markas Zionis di Tel Aviv

Ahlulbaitindonesia.or.id – Menurut laporan jaringan Shahab yang mengutip IRNA, Hizbullah menyatakan bahwa Muqawama Islam melancarkan serangan untuk mendukung rakyat Palestina di Jalur Gaza serta mempertahankan Lebanon dan warganya. Dalam operasi bertajuk “Khaibar” dengan kode “Ya Nasrallah,” pada Rabu (13/11) siang, Hizbullah untuk pertama kalinya mengirim skuadron drone bersenjata khusus untuk menyerang pangkalan Kirya di Tel Aviv.

Dilansir Parstoday, dalam pernyataannya, Hizbullah mengklaim bahwa serangan menggunakan drone kamikaze tersebut tepat mengenai sasaran.

Baca juga : Serangan Drone Irak Guncang Wilayah Pendudukan Rezim Zionis

Pangkalan Kirya, menurut Hizbullah, adalah pusat komando Kementerian Pertahanan, Staf Umum Militer, ruang komando perang, serta pusat kendali dan pengawasan militer angkatan udara rezim zionis.

Sebagai bagian dari operasi Khaibar, Hizbullah juga menyatakan telah menargetkan basis militer “Amos” milik rezim zionis, yaitu pusat sistem transportasi di wilayah utara, yang berlokasi di sebelah barat kota Afula, sekitar 55 kilometer dari perbatasan Lebanon. Serangan ini dilakukan dengan drone presisi.

Sejak 23 September 2024, militer zionis telah melancarkan serangan besar-besaran ke berbagai wilayah di Lebanon selatan, yang hingga kini masih berlangsung. Berdasarkan laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan Lebanon, agresi ini telah menewaskan lebih dari 3.234 warga dan melukai lebih dari 14.000 orang.

Menanggapi serangan terhadap warga sipil Lebanon, Hizbullah telah melancarkan serangkaian operasi balasan terhadap posisi-posisi dan distrik zionis di wilayah utara Palestina yang diduduki.

Baca juga : Yaman Serang Pangkalan Zionis dengan Rudal Hipersonik

Continue Reading

Nasional

Kapolri Apresiasi Brimob-Densus: 181 Teroris Ditangkap!

Densus 88 Sebut 181 Lembaga Nonprofit Terkait Kelompok Teroris

Ahlulbaitindonesia.or.id – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan apresiasi tinggi atas sinergi apik antara Brimob dan Densus 88 dalam menghalau ancaman terorisme di Indonesia. Dalam setahun terakhir, kolaborasi ini berhasil membekuk 181 terduga teroris, sebuah pencapaian yang patut diacungi jempol.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Jenderal Sigit dalam perayaan HUT Ke-79 Korps Brimob Polri di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Kamis (14/11) dilansir Detiknews. Dalam sambutannya, ia menegaskan peran krusial Brimob dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

“Peran Brimob sangat penting dalam menjaga Kamtibmas. Kehadiran mereka yang selalu siap dan sigap menjadi andalan dalam menjaga keamanan,” ujar Jenderal Sigit.

Baca juga : Menag Tegaskan Aturan Ketat Tangkal Pelecehan di Pesantren

Ia juga menyoroti kolaborasi Brimob dengan Densus 88 yang sukses menekan angka terorisme sepanjang tahun 2023 hingga 2024. Melalui kerjasama ini, sebanyak 181 tersangka teroris berhasil diamankan, yang menunjukkan efektivitas operasi gabungan antara dua unit elit Polri tersebut.

“Terima kasih kepada rekan-rekan Brimob atas kolaborasi bersama Densus. Selama satu tahun ini, kita berhasil mengamankan 181 tersangka teroris. Ini bukti nyata komitmen kita melawan teror,” jelasnya.

Lebih lanjut, Jenderal Sigit menekankan bahwa Presiden Prabowo memberikan instruksi jelas untuk mencegah segala bentuk ledakan, sekecil apapun. Dengan prinsip *zero crime*, Polri melaksanakan tindakan preventif secara tegas, memastikan keamanan dengan bukti-bukti yang kuat di lapangan.

“Instruksi Bapak Presiden adalah zero crime, tidak boleh ada ledakan sekecil apapun. Ini membuat kita harus menerapkan *preventive strike*, mengantisipasi potensi ancaman dengan bukti yang cukup. Alhamdulillah, dukungan dan peran Brimob sangat besar dalam hal ini,” pungkas Jenderal Sigit.

Baca juga : Pengamat: Terorisme Masih Jadi Ancaman Serius!

Continue Reading

Internasional

Serangan Drone Irak Guncang Wilayah Pendudukan Rezim Zionis

Serangan Drone Irak Guncang Wilayah Pendudukan Rezim Zionis

Ahlulbaitindonesia.or.id – Langit di wilayah Palestina yang diduduki tampak suram saat deru drone membelah udara, membawa pesan perlawanan dari tanah Irak. Serangkaian serangan yang dilancarkan oleh Resistensi Irak menyasar beberapa titik strategis, memulai babak baru dalam perjuangan panjang mereka. Dalam pengumuman pada hari Rabu (13/11), kelompok tersebut menyatakan bahwa operasi pertama berhasil menghantam target di pusat wilayah pendudukan, sementara serangan kedua mengarah ke target di bagian utara.

Baca juga : Yaman Serang Pangkalan Zionis dengan Rudal Hipersonik

Dilansir al-Manar, Kelompok itu menjelaskan bahwa serangan-serangan ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan mereka untuk melawan pendudukan dan menyuarakan dukungan bagi rakyat Palestina serta Lebanon. Di hari yang sama, para pejuang perlawanan Irak memastikan bahwa mereka telah menargetkan lokasi vital di wilayah utara yang diduduki menggunakan drone, dengan latar belakang kekejaman yang disebut mereka sebagai “pembantaian terhadap warga sipil” oleh pihak pendudukan.

“Operasi kami untuk menghancurkan benteng musuh akan terus meningkat,” tegas kelompok itu.

Sebelumnya, pada Selasa dini hari, mereka melaporkan serangan drone lainnya yang mengincar target militer di wilayah selatan yang diduduki. Kelompok tersebut juga mengaku bertanggung jawab atas dua serangan drone terpisah di target militer di utara wilayah pendudukan di waktu fajar.

Dengan penuh keteguhan, Resistensi Irak berjanji akan meningkatkan intensitas serangan mereka, membawa pesan bahwa perlawanan akan terus berlanjut dan benteng-benteng musuh akan menjadi sasaran berikutnya.

Baca juga : Tank Merkava Hancur, 4 Tentara zionis Tewas di Gaza

Continue Reading

Trending