Berita
Tanamkan Islam Cinta Sejak Dini
Mendidik anak sejak kecil bagaikan mengukir di atas batu. Sukar memang, tapi akan terpahat kuat di benak sang anak. Itulah kiranya yang menjadi konsen Irfan Amalee, aktivis Peace Generation saat mengisi Workshop Pendidikan Perdamaian dalam acara Festival Islam Cinta di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (3/6).
Bersama puluhan mahasiswa-mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah, Irfan mengajarkan metode penanaman kesadaran Islam Cinta pada anak usia dini dengan metode interaktif. Dengan metode menggelar mainan ular tangga besar berisi ajaran-ajaran Islam.
“Kita memang pakai metode ini, karena untuk pembelajaran anak-anak itu perlu sesuatu yang interaktif. Anak-anak itu kan harus interaktif. Multiple intellegence, ada gerak, gambar, suara,” terang Irfan.
“Yang kita ajarkan Islam menitikberatkan pada nilai-nilai cinta ini, yang sekarang mungkin tidak menjadi titik tekan kebanyakan pendidik. Kan kalau mengajari Islam belajarnya ibadah saja, hal-hal yang fikih saja. Itu penting, namun harus lebih diimbangi ke akhlak,” tambah Irfan.
Titik tekan inilah yang menurut Irfan kurang menjadi perhatian pendidik sekarang sehingga anak didik rentan pada virus takfirisme.
Bagi Siti Munfatiah, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah semester 4 Jurusan Muammalat, workshop ini amat berarti. Mahasiswi yang juga pengajar privat anak ini merasakan pentingnya metode ini.
“Kesannya seru banget,” ujar Munfatiah. “Pake games, tapi dapat juga pelajarannya. Seru, apalagi kalau diterapkan ke anak-anak akan lebih masuk dan akan lebih lama diingat anak-anak.”
“Anak-anak kan memang lebih gampang dan tertarik kalau diajar sambil bermain. Di sela permainan itu dimasukkan pelajaran-pelajaran yang akan diingat sampai gedenya itu,” ujar Muntafiah. (Muhammad/Yudhi)