Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Surat Terbuka Anak Pengungsi Muslim Syiah Sampang Untuk Jokowi di Hari Anak Internasional

Hari Anak Internasional

Hari Anak Internasional dirayakan setiap tanggal 22 November bukannya tanpa alasan. Peringatan ini terus diadakan karena masih banyak anak-anak yang tidak mendapatkan hak-hak dasar mereka sehingga tercerabut pula pengalaman masa kecil yang seharusnya indah.

Hal inilah yang dialami saat ini oleh anak-anak pengungsi Muslim Syiah Sampang Madura yang menjadi korban tindakan intoleransi dan harus kehilangan keceriaan masa kanak-kanak mereka, kehilangan senyuman dari bibir-bibir mereka.

Salah satu dari anak pengungsi Muslim Syiah Sampang siang itu (22/11) membacakan surat terbukanya untuk Presiden Joko Widodo di depan sejumlah teman-teman mereka yang juga mengalami ketidak adilan dan diskriminasi, seperti anak-anak Sunda Wiwitan, Jamaah Ahmadiyah dan juga dari GKI-Yasmin dan HKBP Filadelfia dalam peringatan Hari Anak Internasional di LBH Jakarta.

Berikut isi surat dari anak pengungsi Muslim Syiah Sampang untuk Presiden Joko Widodo.

Surat Untuk Presiden JokowiAssalamualaikum Wr. Wb.

Yang terhormat Bapak Presiden Jokowi, saya Fidek Mahdi, putra dari salah satu korban kekerasan Sampang Madura. Saya mohon kepada Bapak yang terhormat kembalikan kami ke tempat kelahiran kami. Kami ingin sekolah dengan tenang, kami ingin jadi anak yang berguna bagi bangsa dan negara.

Semua teman-teman pengungsi kehilangan keceriaan karena ketidak adilan ini. Haruskah kami jadi anak jalanan? Karena ketidak adilan ini. Sekian lama, sudah hampir tiga tahun kami di pengungisan sampai sekarang belum juga ada kejelasan. Saya mohon kepada Bapak Jokowi yang terhormat, bantu kami semua. Kami sekarang putus sekolah karena harus berpindah-pindah tempat, kami ingin jadi anak yang pintar. Kami tidak ingin diusir di negara sendiri.

Seperti yang kita tahu dari media tentang perhatian dan usaha Presiden Joko Widodo untuk menegakkan keadilan dan melindungi wong cilik, kira-kira sejauh mana Jokowi akan mendengarkan suara hati anak-anak pengungsi Muslim Syiah Sampang dan mewujudkan mimpi mereka?