Berita
Seminar Kebangsaan: NKRI, Berpancasila atau Berislam
Ahlulbait Indonesia menyelenggarakan peluncuran buku “Manifesto ABI” sekaligus seminar bertema “NKRI, Berpancasila atau Berislam” di Ruang GBHN, Gedung Nusantara V, MPR/DPR/DPD RI pada Rabu, 13 Maret 2019 pada pukul 09.00 sampai dengan selesai.
Seminar ini bertujuan menggali pandangan harmonis antara prinsip keumatan dan prinsip kebangsaan di tengah pandangan yang mempertentangkan kedua prinsip tersebut.
Sebagai pembicara Airlangga Pribadi Kusman (CEO The Initiative institute), Usman Hamid dari Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia dan Muhsin Labib dari Ketua Komisi Bimbingan dan Dakwah Dewan Syura Ahlulbait Indonesia, dimoderatori oleh Irman Abdurahman.
Umar Shahab Ketua Dewan Syuro ABI memberikan sambutan dalam acara ini, beliau menyampaikan bahwa Manifesto ABI disusun oleh Dewan Syuro ABI. sebagai representasi dari para ulama / tokoh pengikut mazhab Syiah Imamiyah. Maka Manifesto ABI adalah pandangan resmi yang mewakili pandangan Syiah oleh ulama yg muktabar (mewakili).
“Sekitar 2 juta masyarakat Syiah tersebar di seluruh Indonesia. Organisasi Kami adalah organisasi sosial kemasyarakatan. Maka ABI tidak pernah mau terlibat dalam politik praktis. Namun tetap memberikan kebebasan sebebas bebasnya kepada masyarakat untuk mau mendukung calon yang mana sebagai hak individual masyarakat.”
Ada 3 hal poin utama yang ditegaskan dalam buku Manifesto ABI.
- Pertama, Pandangan Keislaman
Bahwa ABI adalah ormas Islam Syiah. Tentu akan diwarnai pandangan kesyiahan. Tentu masih banyak yang salah memahami Syiah baik di beberapa kalangan. Maka hadirnya Manifesto ABI ini, pandangan-pandangan keliru tadi diharap akan bisa terklarifikasi. Disitu dibahas sikap-sikap keagamaan berkenaan dengan Ketuhanan, Kenabian, dan Kebangkitan. - Kedua, Pandangan Keindonesiaan
Pandangan resmi ABI, terkait NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Kebhinnekaan. Bukan sebagai pandangan untuk menutupi diri karena berbagai alasan. Pandangan masyarakat yang salah memahami tentang Syiah, mengatakan bahwa orang syiah itu bertaqiyah. Ini adalah pandangan tulus dan resmi dari Ormas ABI yang mewakili masyarakat Syiah yang ada di Indonesia. Karena memperjuangkan, membela, dan mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah sikap yang jujur kami. Karena kita bertanggung jawab atas setiap statement yang berkenaan dengan para penganut syiah yang ada di Indonesia. - Ketiga,Pandangan Internasional
ABI turut menjaga keutuhan dan perdamaian dunia.
ABI juga dengan hadirnya buku manifesto ini menyatakan diantaranya:
- NKRI adalah bentuk final bentuk negara.
- Pancasila sesuai dengan nilai Islam dan sama sekali tidak bertentangan.
- Bhinneka Tunggal Ika adalah kultur Indonesia. Maka tidak ada satu kelompokpun yg mengaitkan diri secara eksklusif golongannya dengan Indonesia
- Islam adalah agama moderat yg merangkul semua golongan. Dan tidak perlu dibenturkan dengan budaya atau kultur dalam masyarakat dalam pengamalan keagamaannya