Berita
Semangat Sumpah Pemuda Warnai Aksi Kamisan ke-417 di Depan Istana
Di kampung-kampung, khususnya masyarakat Muslim tradisional, mengisi dan memanfaatkan hari Kamis dengan kegiatan yang lebih khusus disebut “Kamisan” seperti menziarahi kubur para leluhur, dan orang-orang yang sudah meninggal dunia. Selain untuk mendoakan, juga untuk instropeksi diri agar selalu mengingat kematian yang datangnya tak bisa dihindarkan.
Lain di desa, lain di kota. Di Jakarta, aktivis HAM mengisi acara Kamisan dengan unjuk rasa damai di depan Istana Negara.
Mereka bersama keluarga korban pelanggaran HAM masa lalu datang menuntut keadilan. Kedatangan mereka bukan untuk menziarahi terkuburnya keadilan. Karena mereka menganggap keadilan masih bisa berdiri tegak sehingga mereka selalu menyimpan harapan dengan tetap lantang bersuara di depan Istana.
Seperti dimuat ABI Press sebelumnya, aksi Kamisan ini dilakukan untuk menuntut penuntasan sederetan kasus pelanggaran HAM masa lalu yang tak kunjung selesai..
Kamisan kali ini telah memasuki aksi ke-417 sejak digerakkan beberapa tahun lalu.
Berdekatan dengan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, aksi kamisan mengangkat tema “Muda Peduli HAM”.
Sesuai tema, aksi ini dihadiri pemuda-pemudi dari berbagai kalangan. Beberapa mahasiswa dan siswa SMA terkemuka di Jakarta turut berpartisipasi dalam acara Kamisan kali ini.
Dari kejauhan terdengar seorang orator mengatakan bahwa di para pemudalah Indonesia berkeadilan menjadi taruhan.
Upaya mempertemukan para pelajar dan generasi muda dengan para keluarga korban diharapkan dapat menjadi pelajaran, untuk mengetahui pola pelanggaran HAM, agar hal serupa tidak terulang.
Dalam aksi itu mereka membacakan Surat Terbuka untuk Presiden Joko Widodo agar segera menuntaskan berbagai kasus pelanggaran HAM di negeri ini. (Malik/Yudhi)