Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Selama Masa Pandemi, Biaya Umrah Naik

Sejak 1 November kemarin, masyarakat Indonesia sudah bisa kembali melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci. Namun, pelaksanaan di masa pandemi kali ini jauh berbeda dengan sebelumnya. Kni para jamaah harus mengikuti protokol kesehatan cukup ketat.

Imbas penerapan protokol kesehatan itu tentu saja berpengaruh terhadap dana yang harus dikeluarkan Jamaah. Seperti disampaikan Sekjen Sarikat Penyelenggara Umrah dan Haji (SAPUH), Ihsan Fauzi Rahman, bahwa paket umrah semasa pandemi bertambah dari 9 hari menjadi 12 hari. Sebabnya, jamaah harus menjalani masa karantina selama 3 hari begitu tiba di Tanah Suci. Akibatnya, biaya umrah naik hingga 30 persen.

“Biaya umrah jelas (lebih mahal). Kami kemarin menghitung estimasi sampai 30%-an (kenaikan). Misalnya dari yang awalnya Rp. 30 juta naik sekitar 30% bisa Rp. 38-39 juta,” kata Ihsan, seperti dikutip Detik.com, Senin (2/11).

Selama pelaksanaan umrah kali ini, jamaah akan mengikuti kenormalan baru dalam menjalankan ibadah. Terdapat sejumlah aturan yang mesti dipenuhi seperti syarat test PCR yang biayanya ditanggung calon jamaah. Selain itu, ada pula pembatasan kapasitas angkutan bus hingga kamar hotel, sehingga diperlukan biaya tambahan.

“Untuk PCR itu antara Rp. 900 ribu sampai Rp. 1,3 juta yang ditanggung jamaah. Lalu ada biaya tambahan karena hotel yang biasa sekamar berempat jadi sekamar berdua. Kemudian bus yang biasa diisi 40 orang, yang biasanya disewa di sana selama 9 hari itu bisa Rp 12 juta, dengan sekarang diisi hanya 20 orang, jadi ada penambahan biaya lagi. Terus penambahan hotel karantina, otomatis berubah dari 9 hari menjadi 12 hari,” jelasnya.

Namun perhitungan di atas, menurutnya, belum dapat dipastikan. Sebab, belum ada ketentuan harga pasti dari pihak Arab Saudi. Pihaknya menyerahkan kepada semua calon jamaah, apakah akan umrah dalam waktu dekat dengan risiko biaya lebih mahal, atau membatalkan keberangkatan hingga kondisi normal.

“Nanti akan ditawarkan kepada jamaah, mau berangkatnya dengan pola seperti ini (12 hari) atau nanti menunggu pola 9 hari. Cuma sekarang kita lagi edukasi masing-masing travel supaya bisa menjelaskan kepada masing-masing jamaahnya,” tandasnya.

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *