Berita
Sedikit Pengorbanan untuk Zuwwar
Salah satu peristiwa yang terekam dengan kuat dalam ingatan umat Islam ketika berbicara Karbala dan Imam Husain as, adalah pengorbanan. Elaborasi perintah Alquran terkait sabar dan ikhlas dalam berkorban sebagaimana ditunjukkan oleh Imam Husain as, keluarga dan Shahabatnya, begitu apik dan indah. Betapa tidak, tidak satupun dari mereka yang tidak berusaha untuk menjadi orang yang pertama dalam memberikan bantuan, pertolongan dan perhatian. Semua itu dilakukan agar mendapatkan perhatian dari imam Husain juga sekaligus sebagai ungkapan kecintaan dan keberpihakan.
Kisah epik itulah yang nampak jelas diperagakan oleh orang-orang Irak dalam memperlakukan para Zuwwar (para peziarah Imam Husain as). Sepanjang bentangan jalan antara Najaf dan Karbala, terpajang tenda dan meja-meja sajian yang dipersembahkan untuk para Zuwwar….
Yaa Zuwwar …(begitu mereka memanggil para peziarah) Sambil menawarkan terkadang menarik-narik tangan para Zuwwar agar mampir untuk ngeteh, cemilan hingga makanan berat. Semua itu dilakukan dengan harapan mendapat perhatian / Ridha dari Imam Husain as.
Seakan ingin bercerita kepada semua manusia bahwa sumber kekuatan yang takkan terkalahkan oleh siapapun, adalah tolong-menolong, saling membantu, mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan pribadi sebagai wujud pengorbanan dalam kecintaan dan wilayah Imam as.
Jika dielaborasi ke dalam gerakan sosial maka akan melahirkan satu kekuatan real yang amat sangat dahsyat. Jalan kaki Najaf – Karbala sebetulnya adalah gerakan menata peradaban baik secara sosial, ekonomi, budaya, politik bahkan pertahanan keamanan. Sebuah pagelaran dimana pranata-pranata sosial begitu kuat bersinergi antara satu dengan lainnya.
Gelombang gerak puluhan juta manusia yang bergerak ke satu tujuan (hadaf ) yang jelas dan fokus pada objek yang sama yaitu Imam Husain as, sungguh sangat menakjubkan. Formulasi yang indah inilah yang tidak akan pernah dikehendaki oleh kekuatan hegemoni manapun di dunia ini, untuk dielaborasi menjadi gerakan sosial politik sepanjang sejarah.
Peristiwa Arbain Imam Husain as yang dilakonkan oleh Sayidah Zaynab as dari Karbala – Damaskus – Madinah – Karbala, kini telah menemukan momentumnya sejak kejatuhan Saddam, dan secara perlahan dan pasti semakin menggelinding tak terbendung.
Karena itu, berbahagialah anda yang telah merasakan sajian dari para pelayan peziarah sepanjang Najaf – Karbala, karena anda sedang menerima pesan untuk juga menjadi pelayan-pelayan Imam Husain as dimana pun anda berada. Ketika anda tidak lagi berpangku tangan melihat Islam terpinggirkan, ketika anda mengambil peran untuk menghidupkan syiar Islam Muhammadiyah (Ahlulbait as), ketika anda menjadi orang pertama yang mengulurkan tangan persatuan dan menjadi pemodal utama untuk sebuah kegiatan amal saleh, jika Anda telah menjadi orang-orang yang berkhidmat membantu dan melayani sesama manusia, maka anda telah menghidupkan secercah pengorbanan untuk Imam Husain as. Andalah peziarah (Zuwwar) Imam Husain as yang sejati.
Wallahu’alam.
Catatan perjalanan Arbain Abu Mustafa