Berita
Sebab Berubahnya Takdir Manusia
Allah Swt berfirman;
ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَىٰ قَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۙ وَأَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(QS. al-Anfal: 53)
Dalam banyak hadis dikatakan, faktor-faktor seperti zalim dan dosa termasuk sebab yang dapat mengubah nikmat Allah. Sebaliknya, bertobat dari dosa, kembali dari penyimpangan dan berjalan di jalur yang benar, termasuk faktor yang menyebabkan mengalirnya berbagai macam nikmat Allah Swt. (Tafsir Nur al-Tsaqalain; Tafsir al-Furqan)
Dosa dan perbuatan zalim akan menjauhkan manusia dari kelayakan memperoleh kasih sayang Allah. Sebagaimana yang diisyaratkan Imam Ali as dalam khotbah qashi’ah. Dalam doa Kumail kita juga membaca, Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang meruntuhkan penjagaan. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang mendatangkan bencana. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang merusak karunia.
Dalam surat Imam Ali as kepada Malik Asytar dikatakan, ”Tidak ada yang dapat merusak karunia Ilahi melebihi perbuatan zalim. Allah mendengar teriakan orang yang teraniaya dan membidik orang-orang yang zalim.” (Nahj al Balaghah, surat 53)
Imam Jafar Shadiq as berkata, “Berlindunglah kepada Allah dari berbagai kesulitan siang dan malam yang membawamu kepada perbuatan dosa.” (Tafsir Itsna ‘Asyar; al-Kafi, jil. 2, hal. 269)
Ayatullah Muhsin Qara’ati, Poin-poin Penting Alquran.